Antisipasi Kerusuhan Usai Prancis vs Maroko, 5 Ribu Polisi Bersiaga di Paris

Rabu, 14 Desember 2022 - 21:10 WIB
loading...
Antisipasi Kerusuhan Usai Prancis vs Maroko, 5 Ribu Polisi Bersiaga di Paris
Antisipasi Kerusuhan Usai Prancis vs Maroko, 5 Ribu Polisi Bersiaga di Paris. FOTO/AA
A A A
PARIS - Khawatir akan kemungkinan kerusuhan setelah pertandingan semifinal Prancis versus Maroko Rabu (14/12/2022) di Piala Dunia 2022 Qatar , Prancis berencana untuk memobilisasi 10.000 personel polisi, termasuk 5.000 di antaranya untuk Paris dan daerah sekitarnya saja.

Di Paris, polisi akan dikerahkan khususnya di sekitar boulevard Champs-Elysees yang terkenal, seperti yang diumumkan Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin di hadapan Majelis Nasional. Jalan di kota Paris yang terkenal sebelumnya mengalami insiden kekerasan pada 10 Desember, setelah kemenangan perempat final Maroko dan Prancis.



Namun demikian, Champs-Elysees tidak akan ditutup pada Rabu malam. Sebaliknya, sebagian besar gerbang masuk ke jalan lingkar Paris akan ditutup mulai pukul 18.30. di malam hari, begitu juga beberapa stasiun kereta bawah tanah dan RER.

Ancaman lain ditimbulkan oleh hooligan sayap kanan radikal, seperti yang dilaporkan oleh stasiun radio Europe 1. Di media sosial, kelompok radikal dikatakan telah berbicara mendukung "konfrontasi sipil antara kedua negara."

Di kota Strasbourg, misalnya, menurut informasi dari Europe 1, beberapa lusin anggota "Pelanggar Strasbourg", sebuah kelompok hooligan yang terdiri dari neo-Nazi, Identitarian, dan ultra-nasionalis, dikatakan berencana untuk menyerang jalan-jalan di pusat kota setelah pertandingan untuk "berpatroli" dan "memulihkan ketertiban".

Pertandingan tersebut dilihat di beberapa kalangan sebagai pertarungan proksi antara Prancis Kolonialis dan bekas koloninya di Afrika Utara.



Presiden Front Nasional sayap kanan Jordan Bardella percaya bahwa beberapa penggemar Maroko dihuni oleh "rasa balas dendam" terhadap Prancis, yang menunjukkan bahwa masalah ini mengarah pada kekerasan dengan pasukan keamanan.

"Kami membayar harga untuk 30 tahun kebijakan imigrasi yang gagal," kata Bardella dalam sebuah wawancara di saluran berita BFMTV.

Selain itu, sayap kanan Eric Zemmour menggambarkan Rabu malam sebagai "masalah yang menakutkan bagi polisi".

"Saya ingin tahu bagaimana reaksi raja Maroko dan orang Maroko jika ribuan orang Prancis merayakan kemenangan mereka di Marrakesh?" Dia bertanya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)