Kementerian Kesehatan Saudi Imbau Masyarakat Disuntik Vaksin Flu
loading...
A
A
A
RIYADH - Kementerian Kesehatan Arab Saudi mendesak warga dan penduduk untuk mengambil vaksin flu . Kementerian mengatakan bahwa vaksin itu efektif dan aman dan membantu mengurangi tekanan pada rumah sakit dan klinik negara.
Kantor Pers Saudi mengutip juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, bahwa cara paling efektif untuk menghadapi virus influenza adalah dengan mengambil vaksin.
Al-Aly mengatakan bahwa vaksin tersebut 80 persen efektif, yang akan membantu mengurangi beban pada sistem kesehatan, terutama melalui pengurangan rawat inap di unit perawatan intensif. “Pemesanan bisa dilakukan melalui aplikasi Sehhaty,” imbuhnya.
Al-Aly mengatakan dalam siaran langsung melalui akun kementerian di Twitter, bahwa Kementerian Kesehatan telah melihat peningkatan kasus influenza musim ini. Dia mengatakan flu dapat menyebabkan komplikasi parah dan menyebabkan kematian.
“Jutaan orang di seluruh dunia terjangkit flu setiap tahun, dengan banyak yang paling rentan dirawat di rumah sakit. Mereka yang paling berisiko termasuk anak-anak di bawah usia lima tahun, wanita hamil, orang tua, orang dengan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit pernapasan termasuk asma dan penyakit jantung,” jelasnya.
Al-Aly mengimbau masyarakat untuk menghindari tempat keramaian, mencuci tangan dengan bersih, tidak menyentuh mata dan mulut secara langsung, menggunakan tisu saat bersin atau batuk, dan memakai masker, yang merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit.
Dia juga mengatakan, orang yang terkena flu menunjukkan berbagai gejala termasuk menggigil dan berkeringat, suhu lebih dari 38 derajat, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk terus-menerus, dan pilek.
Al-Aly menambahkan bahwa kementerian telah secara efektif melawan penyebaran COVID-19 melalui proses pemantauannya. Dia menolak rumor anggapan bahwa orang yang telah divaksinasi COVID-19 memiliki kekebalan yang lebih rendah terhadap penyakit.
“Masyarakat harus bergantung pada kementerian untuk informasi. Orang harus berhati-hati saat cuaca dingin, hujan, terutama mereka yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma,” lanjutnya.
Kantor Pers Saudi mengutip juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, bahwa cara paling efektif untuk menghadapi virus influenza adalah dengan mengambil vaksin.
Al-Aly mengatakan bahwa vaksin tersebut 80 persen efektif, yang akan membantu mengurangi beban pada sistem kesehatan, terutama melalui pengurangan rawat inap di unit perawatan intensif. “Pemesanan bisa dilakukan melalui aplikasi Sehhaty,” imbuhnya.
Al-Aly mengatakan dalam siaran langsung melalui akun kementerian di Twitter, bahwa Kementerian Kesehatan telah melihat peningkatan kasus influenza musim ini. Dia mengatakan flu dapat menyebabkan komplikasi parah dan menyebabkan kematian.
“Jutaan orang di seluruh dunia terjangkit flu setiap tahun, dengan banyak yang paling rentan dirawat di rumah sakit. Mereka yang paling berisiko termasuk anak-anak di bawah usia lima tahun, wanita hamil, orang tua, orang dengan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit pernapasan termasuk asma dan penyakit jantung,” jelasnya.
Al-Aly mengimbau masyarakat untuk menghindari tempat keramaian, mencuci tangan dengan bersih, tidak menyentuh mata dan mulut secara langsung, menggunakan tisu saat bersin atau batuk, dan memakai masker, yang merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit.
Dia juga mengatakan, orang yang terkena flu menunjukkan berbagai gejala termasuk menggigil dan berkeringat, suhu lebih dari 38 derajat, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk terus-menerus, dan pilek.
Al-Aly menambahkan bahwa kementerian telah secara efektif melawan penyebaran COVID-19 melalui proses pemantauannya. Dia menolak rumor anggapan bahwa orang yang telah divaksinasi COVID-19 memiliki kekebalan yang lebih rendah terhadap penyakit.
“Masyarakat harus bergantung pada kementerian untuk informasi. Orang harus berhati-hati saat cuaca dingin, hujan, terutama mereka yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma,” lanjutnya.
(esn)