Mantan Wakil Kanselir Austria: Sanksi pada Rusia Gagal, Hanya Sakiti Orang Eropa

Senin, 12 Desember 2022 - 11:46 WIB
loading...
Mantan Wakil Kanselir...
Mantan Wakil Kanselir Austria Heinz-Christian Strache. Foto/REUTERS
A A A
WINA - Sanksi Barat yang dijatuhkan pada Moskow gagal mengurangi ekonomi Rusia dan pada akhirnya hanya merugikan orang Eropa.

Mantan Wakil Kanselir Austria Heinz-Christian Strache mengungkapkan hal itu pada Sabtu. Dia juga menuduh pembuat kebijakan Uni Eropa (UE) menutup mata terhadap pertempuran mematikan di Donbass, yang menurutnya merupakan awal dari konflik saat ini selama bertahun-tahun.

Berbicara pada rapat umum pro-netralitas di Wina, yang juga merupakan protes terhadap sanksi terhadap Rusia, Strache mengklaim keputusan Austria untuk bergabung dengan pembatasan ternyata merupakan luka yang ditimbulkan sendiri.

“Austria telah menunjukkan kepada Eropa bagaimana sanksi itu merusak dirinya sendiri,” ungkap Strache.



Dia mengatakan kepada peserta rapat umum bahwa tindakan tersebut telah menyebabkan melonjaknya harga listrik dan gas, dengan semakin banyak orang yang merasakan dampaknya.

“Jika terus seperti ini, tahun depan di bulan Maret dan April kita akan menghadapi kemelaratan dan kebangkrutan massal,” papar dia.

Dia menyebut kemungkinan itu “sangat berbahaya.”

“Jika krisis semakin parah dan semakin banyak orang yang putus asa, ini bisa membawa perkembangan berbahaya berupa ketegangan sosial yang tidak kita semua inginkan,” ungkap mantan wakil kanselir itu.



Pada saat yang sama, lanjut Strache, pembatasan tersebut gagal melemahkan ekonomi Rusia. Menurutnya, “Tahun ini, Rusia telah menggandakan bisnis (mereka), menghasilkan pendapatan USD220 miliar.”

Strache juga menyatakan Eropa Barat telah menemukan dirinya dalam situasi saat ini karena telah "melihat ke arah lain" selama bertahun-tahun ketika terjadi permusuhan di Donbass, yang dimulai pada tahun 2014 setelah kerusuhan hebat di Kiev menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis, Viktor Yanukovich.

Setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari, negara-negara Barat memberlakukan sanksi berat baru terhadap Moskow, membekukan setengah cadangan emas dan mata uang asingnya serta menargetkan ekspor energinya.

Pembatasan, bagaimanapun, menyebabkan harga energi dan biaya hidup melonjak, mendorong banyak demonstrasi di seluruh Eropa.

Awal bulan ini, ratusan aktivis Italia berkumpul di pusat kota Milan untuk memprotes pengiriman senjata ke Ukraina dan perluasan sanksi.

Pada akhir November, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova bersikeras pembuat kebijakan UE hanya menyalahkan diri mereka sendiri atas krisis energi yang sedang berlangsung.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)