Misteri Kematian Pemimpin Korut, Korsel Sebut Kim Jong-un Masih Hidup

Selasa, 28 April 2020 - 06:45 WIB
loading...
Misteri Kematian Pemimpin Korut, Korsel Sebut Kim Jong-un Masih Hidup
Misteri kondisi pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, masih terus menjadi perdebatan publik dunia. Kabar terbaru, para pejabat Korea Selatan (Korsel) menyebut Jong-un masih hidup dan sehat. Foto/Reuters
A A A
SEOUL - Misteri kondisi pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, masih terus menjadi perdebatan publik dunia. Kabar terbaru, para pejabat Korea Selatan (Korsel) menyebut Jong-un masih hidup dan sehat.

Korsel menyerukan hati-hati di tengah laporan yang menguat tentang kemungkinan Jong-un meninggal dunia atau sedang sakit keras. Apalagi, Korsel tidak mendeteksi adanya pergerakan yang tidak biasa di Korut.

Menteri Unifikasi Korsel Kim Yeon-chul mengungkapkan, pemerintah memiliki kapabilitas intelijen untuk mengatakan dengan percaya diri bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan. Meskipun ada rumor dan spekulasi kematian dan kesehatannya, Kim Jong-un dilaporkan mengirimkan pesan hormat kepada para pekerja yang membangun resor wisata di Wonsan di mana kemungkinan dia berada saat ini.

“Posisi pemerintah kita sangat kuat,” kata penasihat luar negeri Presiden Korsel Moon Jae-in, Moon Chung-in, dilansir Reuters. “Kim Jong-un masih hidup dan sehat. Dia berada di wilayah Wonsan sejak 13 April lalu. Tidak ada pergerakan mencurigakan sejauh ini yang terdeteksi.”

Rumor tentang kematian Kim Jong-un semakin menguat setelah Wakil Direktur Hong Kong Satellite Television (HKSTV) Shijian Xingzou menyebut Jong-un telah meninggal dunia. "Berdasarkan sumber valid, pemimpin Korut itu telah meninggal dunia," kata Zingzou, dilansir Daily Mail.

Xingzou mengungkapkan hal tersebut pada media sosial China, Weibo, dengan jumlah follower 15 juta. Dia juga merupakan keponakan salah satu menteri luar negeri di Korut.

Media-media Jepang menyatakan Kim Jong-un berstatus “vegetative state” atau koma setelah dia menjalani operasi jantung pada awal bulan ini. Seperti dilaporkan Asia Times dan media lain, petugas medis China mengatakan kepada majalah Jepang bahwa Kim Jong-un dilaporkan jatuh ke lantai dan memegang dadanya saat melaksanakan kunjungan ke perdesaan. Seorang dokter yang mendampinginya melaksanakan pertolongan pertama dengan PCR dan menyelamatkannya ke rumah sakit terdekat.

Jika Jong-un dinyatakan meninggal, verifikasi resmi harusnya datang dari media resmi milik pemerintah. Namun, penundaan pengumuman kematian merupakan hal lazim di sana. Seperti diketahui, pengumuman kematian ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il dan kakeknya, Kim Il-sung, tertunda selama empat hari. “Jika berbicara mengenai Korut, kamu tidak akan pernah mendapatkan kepastian hingga kamu mendengar berita dari negara itu sendiri,” kata David Maxwell, pakar Korut di Foundation for the Defense of Democracies.

Namun, para pejabat Korea Selatan (Korsel) dan China mengatakan kondisi Kim berbahaya. Mereka juga mendeteksi aktivitas yang tidak normal di Korut. Situs berita berbasis di Seoul, Daily NK, melaporkan dengan mengutip sumber anonim di Korut menyatakan Kim menjalani perawatan medis di Hyangsan, utara Pyongyang. “Kim dalam proses pemulihan setelah melaksanakan operasi kardiovaskular pada 12 April lalu,” demikian Daily NK.

Setelah itu, banyak media Korsel melaporkan dengan mengutip sumber yang enggan disebutkan namanya bahwa Kim Jong-un tinggal di kawasan Wonsan. Pada Jumat lalu (24/4), harian lokal Newsis mengutip sumber Korsel bahwa kereta khusus yang digunakan Jong-un berada di Wonsan, sedangkan pesawat pribadinya berada di Pyongyang. Newsis melaporkan Jong-un kemungkinan diamankan agar terhindar infeksi Covid-19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1450 seconds (0.1#10.140)