Serangan Rudal Rusia Kacaukan Jalur Logistik Militer Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Serangan rudal Rusia di berbagai wilayah Ukraina menargetkan kemampuannya mengangkut pasukan dan senjata yang dipasok Barat, serta peralatan ke garis depan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan hal itu pada Senin (5/12/2022) seiring serangan Moskow yang terus berlanjut di Ukraina.
Pejabat Kiev melaporkan gangguan pasokan listrik di ibu kota dan beberapa wilayah.
"Benda-benda energi di wilayah Kiev, Vinnitsa dan Odessa rusak akibat serangan hari Senin, menyebabkan pemadaman listrik,” ungkap Perdana Menteri (PM) Ukraina Denis Shmigal.
Ada juga laporan tentang pemadaman total di wilayah Sumy, serta gangguan sebagian di Cherkasy, Kharkov, Krivoy Rog, Kirovograd, Nikolaev, dan Zhitomir. Beberapa sasaran diserang di Dnepropetrovsk.
Selain pasokan listrik dan air di kota-kota besar, kerusakan pada jaringan listrik telah sangat menunda lalu lintas kereta api di seluruh Ukraina.
Ini adalah tujuan serangan yang dinyatakan, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Dalam pernyataan pada Senin, Moskow mengatakan pihaknya melakukan serangan “besar-besaran” menggunakan pembom strategis.
Menurut Rusia, serangan itu bertujuan mengganggu transportasi pasukan Ukraina serta senjata, peralatan, dan amunisi yang dipasok Barat ke garis depan dengan kereta api.
“Semua 17 tujuan yang ditugaskan telah tercapai,” papar Kementerian Pertahanan Rusia.
Serangan mendadak itu berlanjut meskipun ada serangan oleh drone Ukraina di lapangan terbang Rusia di wilayah Saratov dan Ryazan, keduanya lebih dari 500 km di dalam Rusia, pada Senin pagi.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, tiga tentara tewas dan empat terluka ketika puing-puing dari drone yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara berdampak pada fasilitas tersebut. Dua pesawat dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
Rusia mulai menyerang sasaran infrastruktur Ukraina pada awal Oktober, setelah bom bunuh diri yang diorganisir Kiev merusak sebagian Jembatan Crimea.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz pekan lalu, meski Moskow telah lama menahan diri untuk tidak mencapai target tertentu, serangan seperti itu menjadi "perlu dan tidak dapat dihindari sebagai reaksi terhadap serangan provokatif Kiev terhadap infrastruktur sipil Rusia."
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan hal itu pada Senin (5/12/2022) seiring serangan Moskow yang terus berlanjut di Ukraina.
Pejabat Kiev melaporkan gangguan pasokan listrik di ibu kota dan beberapa wilayah.
"Benda-benda energi di wilayah Kiev, Vinnitsa dan Odessa rusak akibat serangan hari Senin, menyebabkan pemadaman listrik,” ungkap Perdana Menteri (PM) Ukraina Denis Shmigal.
Ada juga laporan tentang pemadaman total di wilayah Sumy, serta gangguan sebagian di Cherkasy, Kharkov, Krivoy Rog, Kirovograd, Nikolaev, dan Zhitomir. Beberapa sasaran diserang di Dnepropetrovsk.
Selain pasokan listrik dan air di kota-kota besar, kerusakan pada jaringan listrik telah sangat menunda lalu lintas kereta api di seluruh Ukraina.
Ini adalah tujuan serangan yang dinyatakan, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Dalam pernyataan pada Senin, Moskow mengatakan pihaknya melakukan serangan “besar-besaran” menggunakan pembom strategis.
Menurut Rusia, serangan itu bertujuan mengganggu transportasi pasukan Ukraina serta senjata, peralatan, dan amunisi yang dipasok Barat ke garis depan dengan kereta api.
“Semua 17 tujuan yang ditugaskan telah tercapai,” papar Kementerian Pertahanan Rusia.
Serangan mendadak itu berlanjut meskipun ada serangan oleh drone Ukraina di lapangan terbang Rusia di wilayah Saratov dan Ryazan, keduanya lebih dari 500 km di dalam Rusia, pada Senin pagi.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, tiga tentara tewas dan empat terluka ketika puing-puing dari drone yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara berdampak pada fasilitas tersebut. Dua pesawat dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
Rusia mulai menyerang sasaran infrastruktur Ukraina pada awal Oktober, setelah bom bunuh diri yang diorganisir Kiev merusak sebagian Jembatan Crimea.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz pekan lalu, meski Moskow telah lama menahan diri untuk tidak mencapai target tertentu, serangan seperti itu menjadi "perlu dan tidak dapat dihindari sebagai reaksi terhadap serangan provokatif Kiev terhadap infrastruktur sipil Rusia."
(sya)