Direktur FBI Sebut TikTok Jadi Masalah Keamanan Nasional AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Direktur FBI Chris Wray mengatakan, platform media sosial China TikTok adalah "masalah keamanan nasional" bagi Amerika Serikat (AS). Ia juga mengungkapkan rasa prihatinnya pada aplikasi populer tersebut.
Berbicara di sebuah acara di University of Michigan, Jumat (2/12/2022), Wray menyuarakan keprihatinan bahwa pemerintah Beijing dapat menggunakan data yang dikumpulkan melalui TikTok pada pengguna untuk "operasi spionase tradisional".
"Kami, FBI memiliki masalah keamanan nasional tentang aplikasi (TikTok). Perusahaan induknya dikendalikan oleh pemerintah China. Ini memberi mereka potensi untuk memanfaatkan aplikasi dengan cara yang menurut saya harus menjadi perhatian kami," kata Wray, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
“Ini berarti China mendapat kemampuan untuk mengontrol algoritme rekomendasi yang memungkinkan mereka memanipulasi konten. Jika mereka mau, mereka bisa menggunakannya untuk operasi pengaruh," tambahnya.
"Semua hal ini berada di tangan pemerintah yang tidak berbagi nilai-nilai kita, dan yang memiliki misi yang sangat bertentangan dengan apa yang menjadi kepentingan terbaik Amerika Serikat. Itu harus menjadi perhatian kita," lanjut Wray.
Bulan lalu, FBI memperingatkan bahwa data yang dikumpulkan di TikTok dapat digunakan "secara jahat" oleh pemerintah Beijing.
TikTok menanggapi dengan mengatakan tidak menyimpan data pengguna AS di China, di mana undang-undang mengizinkan pemerintah untuk memaksa perusahaan menyerahkan informasi internal.
Berbicara di sebuah acara di University of Michigan, Jumat (2/12/2022), Wray menyuarakan keprihatinan bahwa pemerintah Beijing dapat menggunakan data yang dikumpulkan melalui TikTok pada pengguna untuk "operasi spionase tradisional".
"Kami, FBI memiliki masalah keamanan nasional tentang aplikasi (TikTok). Perusahaan induknya dikendalikan oleh pemerintah China. Ini memberi mereka potensi untuk memanfaatkan aplikasi dengan cara yang menurut saya harus menjadi perhatian kami," kata Wray, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
“Ini berarti China mendapat kemampuan untuk mengontrol algoritme rekomendasi yang memungkinkan mereka memanipulasi konten. Jika mereka mau, mereka bisa menggunakannya untuk operasi pengaruh," tambahnya.
"Semua hal ini berada di tangan pemerintah yang tidak berbagi nilai-nilai kita, dan yang memiliki misi yang sangat bertentangan dengan apa yang menjadi kepentingan terbaik Amerika Serikat. Itu harus menjadi perhatian kita," lanjut Wray.
Bulan lalu, FBI memperingatkan bahwa data yang dikumpulkan di TikTok dapat digunakan "secara jahat" oleh pemerintah Beijing.
TikTok menanggapi dengan mengatakan tidak menyimpan data pengguna AS di China, di mana undang-undang mengizinkan pemerintah untuk memaksa perusahaan menyerahkan informasi internal.
(esn)