Anwar Ibrahim Lantik Kabinet Malaysia yang Baru

Sabtu, 03 Desember 2022 - 17:56 WIB
loading...
Anwar Ibrahim Lantik Kabinet Malaysia yang Baru
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melantik kabinet di Istana Negara pada Sabtu (3/12/2022) sore waktu setempat. Foto/CNA
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melantik kabinet baru pada Sabtu (3/12/2022) sore waktu setempat. Pelantikan dilakukan setelah Anwar mengumumkan susunan kabinetnya pada Jumat malam kemarin.

Kabinet Anwar terdiri dari 28 menteri, lebih sedikit dari tim kabinet baru-baru ini yang dipimpin oleh Ismail Sabri Yaakob dan Muhyiddin Yassin. Sedangkan daftar wakil menteri belum diumumkan seperti dikutip dari Channel News Asia.

Ketua Pakatan Harapan (PH) menunjuk dua wakil perdana menteri, yaitu Ahmad Zahid Hamidi dari Barisan Nasional (BN) dan Fadillah Yusof dari Gabungan Parti Sarawak (GPS).

Anwar juga akan menjabat sebagai menteri keuangan dalam kabinetnya.

Di bawah pemerintahan Ismail Sabri, ada 31 menteri dan 38 deputi. Sementara itu, Muhyiddin memiliki Kabinet yang terdiri dari 32 menteri dan 38 deputi.

"Besok setelah pelantikan, saya akan mengadakan rapat khusus dengan para menteri agar dapat diperkenalkan beberapa aturan, arahan, cara-cara baru guna mempercepat upaya dalam menjalankan tugasnya," kata Anwar dalam pidatonya setelah mengumumkan kabinet pada Jumat malam.



Anwar juga menekankan bahwa dalam pemerintahan persatuannya, isu tata pemerintahan yang baik, meringankan beban rakyat dan pembangunan ekonomi akan menjadi prioritas utama.

Pemilu Malaysia pada 19 November tidak menghasilkan pemenang yang jelas. Baik PH yang dipimpin Anwar Ibrahim maupun Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin tidak mampu mengamankan kursi mayoritas sederhana di Majelis Rendah yang memiliki 222 kursi.

PH memenangkan 81 kursi sementara PN menguasai 73 kursi, menempatkan keduanya pada posisi untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Sebuah koalisi perlu didukung oleh setidaknya 112 anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Kedua koalisi berebut untuk menggalang dukungan dari BN, GPS dan Gabungan Rakyat Sabah (GRS).

BN yang berada jauh di urutan ketiga berhasil merebut 30 kursi. GPS meraih 23 kursi sementara GRS tampil sebagai pemenang dengan enam kursi.



Raja Malaysia telah meminta PH dan PN untuk membentuk pemerintahan persatuan, tetapi PN menolak usulan tersebut.

Menyusul pertemuan para penguasa Melayu pada 24 November mengenai kebuntuan politik, Istana Negara mengumumkan bahwa Anwar akan menjadi perdana menteri berikutnya.

Setelah pengambilan sumpahnya pada 24 November, Anwar mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah persatuan terdiri dari PH, BN dan GPS. Pemerintah juga menyertakan Parti Warisan Sabah, Aliansi Demokrasi Bersatu Malaysia dan anggota parlemen independen lainnya.

Sehari kemudian, Anwar mengumumkan bahwa GRS juga bergabung dengan pemerintah persatuan.

Anwar Ibrahim telah mengatakan bahwa dia akan menghentikan penunjukan menteri Kabinet sebagai bentuk penghargaan.



Sesi parlemen berikutnya akan berlangsung pada 19 Desember. Anwar mengatakan mosi percaya pada kepemimpinannya akan menjadi agenda pertama.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2374 seconds (0.1#10.140)