Anwar Ibrahim: Tak Ada Lagi Penunjukan Menteri sebagai Hadiah

Minggu, 27 November 2022 - 18:20 WIB
loading...
Anwar Ibrahim: Tak Ada...
Anwar Ibrahim: Tak Ada Lagi Penunjukan Menteri sebagai Hadiah. FOTO/Reuters
A A A
PUTRAJAYA - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan kembali soal perampingan kabinetnya nanti. Ia juga mengatakan akan menghapus penunjukan menteri kabinet sebagai bentuk penghargaan.

“Saya ingin mereka mendukung saya berdasarkan kebijakan dan komitmen saya terhadap tata pemerintahan yang baik, komitmen saya terhadap dorongan anti-korupsi, dan untuk menghidupkan kembali ekonomi,” kata Anwar, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (27/11/2022).



“Tentu saja, kami dapat mempertimbangkan satu atau dua kasus di mana itu mutlak diperlukan. Tetapi, itu tidak boleh dilihat sebagai penghargaan kepada penguasa politik agar mereka mendukung Anda,” katanya dalam konferensi pers setelah memimpin Dewan Aksi Nasional 2022 tentang Biaya Hidup Pertemuan Khusus di Putrajaya.

Tentang kapan susunan kabinet akan diumumkan, Anwar mengatakan akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan, karena dia sedang berdiskusi dengan anggota koalisi, termasuk empat partai utama di Pakatan Harapan - PKR, DAP, Amanah dan United Progressive. Organisasi Kinabalu.

“Saya mengadakan pertemuan yang sangat baik dengan Perdana Menteri Sarawak Tan Sri Abang Johari Tun Openg (ketua Gabungan Parti Sarawak) kemarin. Kemudian saya harus berbicara dengan perwakilan Barisan Nasional, mereka memiliki komite kerja juga untuk memberikan beberapa rekomendasi,” lanjut Anwar.

Pada hari pertamanya menjabat pada hari Jumat, Anwar mengatakan ukuran Kabinet akan dikurangi dan dia juga mencari persetujuan dari anggota yang akan ditunjuk untuk mengurangi gaji mereka.



Anwar juga menyatakan sedang meninjau program subsidi pemerintah, yang bertujuan untuk mengarahkan uang kepada kelompok berpenghasilan rendah, dengan memprioritaskan kenaikan biaya hidup saat ia menjabat pada saat pertumbuhan melambat.

Malaysia menawarkan subsidi kepada semua warganya, dengan biaya terbesar bahan bakar dan minyak goreng. Ini juga mensubsidi listrik, gula dan tepung.

“Subsidi harus tepat sasaran, jika tidak subsidi itu dinikmati tidak hanya oleh kelompok berpenghasilan rendah tetapi juga orang kaya,” kata Anwar. “Insentif lain akan dipertimbangkan untuk industri yang tidak lagi mendapatkan subsidi,” tambahnya.

Secara khusus, Anwar ingin subsidi listrik dikaji ulang, karena manfaat yang diterima si miskin dan si kaya hampir sama. “Menurut saya, ini tidak masuk akal,” katanya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1858 seconds (0.1#10.140)