Tsar Bomba Vs Castle Bravo, Senjata Pemusnah Massal Terkuat Rusia dan AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Bom nuklir milik dua negara digdaya yakni Amerika Serikat (AS) dan Rusia ini menarik untuk diulas. Publik juga ingin mengetahui bom mana yang lebih punya daya ledak lebih besar.
Amerika Serikat dan Rusia memang dikenal sebagai negara yang punya kekuatan militer dengan senjata mematikan termasuk bom nuklir.
Castle Bravo milik AS dan Tsar Bomba dari Rusia merupakan dua bom nuklir paling berbahaya saat ini, baik dari sisi ledakan hingga dampak yang ditimbulkan.
1. Castle Bravo
Dikutip dari laman Brookings, Castle Bravo memiliki berat sekitar 10.660 kg dengan daya ledak 15 megaton, hal tersebut membuatnya 1.000 kali lebih kuat dari senjata yang digunakan untuk meratakan Hiroshima dan Nagasaki.
Ledakan bom nuklir ini juga dapat menghasilkan kawah berdiameter 1.900 meter dengan kedalaman 76 meter. Pada 1 Maret 1954, AS sempat menguji bom ini di Bikini Atol, Kepulauan Marshall.
Tes tersebut mengakibatkan jatuhnya partikel nuklir yang menghujani penduduk Atol di dekat lokasi peledakan. Bertahun tahun kemudian penduduk di pulau tersebut mulai mengalami masalah kesehatan termasuk cacat lahir.
Diperkirakan sekitar 665 penduduk Kepulauan Marshall terpapar radiasi secara berlebihan. Kesalahan fatal ini membuat akhir pengujian dari senjata mematikan tersebut.
Secara keseluruhan, antara tahun 1946 dan 1958, Amerika Serikat melakukan 67 uji coba senjata nuklir di Samudera Pasifik.
2. Tsar Bomba
Menurut Britanica, Tsar Bomba merupakan bahasa Rusia dari "King of Bombs". Bom Nuklir tersebut dibuat pada tahun 1961 oleh sekelompok fisikawan Uni Soviet dan dipimpin oleh Andrey Sakharov. Dengan berat sekitar 27 ton, dengan panjang 8 meter.
Awalnya kapasitas ledak dari Tsar Bomba sendiri diklaim mencapai 100 megaton yang kemudian daya ledak tersebut dikurangi karena dianggap terlalu berbahaya menjadi 50 megatron.
Meskipun telah dikurangi namun jumlah tersebut masih jauh lebih kuat ketimbang Castle Bravo milik AS. Tsar Bomba diperkirakan 3.800 lebih kuat ketimbang bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Pada 30 Oktober 1961, dilakukan pengujian untuk melihat seberapa hebat bom ini. Bom tersebut meledak sekitar 4 km di atas tanah, dan menghasilkan bekas ledakan berupa asap setinggi lebih dari 60 km.
Kilatan ledakan bahkan dapat terlihat dari jarak 1.000 km jauhnya. Bekas ledakannya sendiri membuat kerusakan hingga berdiameter 160 km.
Sementara panas ledakan tersebut diperkirakan dapat menimbulkan luka bakar tingkat tiga dalam radius 100 km.
Bila melihat pemaparan diatas maka sudah jelas bahwa bom nuklir buatan Rusia jauh lebih unggul dari Castle Bravo milik AS. Mulai dari ukuran, daya ledak hingga dampak yang ditimbulkan.
Karena itu Tsar Bomba sampai saat ini masih menjadi bom nuklir paling mematikan yang pernah dibuat.
Amerika Serikat dan Rusia memang dikenal sebagai negara yang punya kekuatan militer dengan senjata mematikan termasuk bom nuklir.
Castle Bravo milik AS dan Tsar Bomba dari Rusia merupakan dua bom nuklir paling berbahaya saat ini, baik dari sisi ledakan hingga dampak yang ditimbulkan.
1. Castle Bravo
Dikutip dari laman Brookings, Castle Bravo memiliki berat sekitar 10.660 kg dengan daya ledak 15 megaton, hal tersebut membuatnya 1.000 kali lebih kuat dari senjata yang digunakan untuk meratakan Hiroshima dan Nagasaki.
Ledakan bom nuklir ini juga dapat menghasilkan kawah berdiameter 1.900 meter dengan kedalaman 76 meter. Pada 1 Maret 1954, AS sempat menguji bom ini di Bikini Atol, Kepulauan Marshall.
Tes tersebut mengakibatkan jatuhnya partikel nuklir yang menghujani penduduk Atol di dekat lokasi peledakan. Bertahun tahun kemudian penduduk di pulau tersebut mulai mengalami masalah kesehatan termasuk cacat lahir.
Diperkirakan sekitar 665 penduduk Kepulauan Marshall terpapar radiasi secara berlebihan. Kesalahan fatal ini membuat akhir pengujian dari senjata mematikan tersebut.
Secara keseluruhan, antara tahun 1946 dan 1958, Amerika Serikat melakukan 67 uji coba senjata nuklir di Samudera Pasifik.
2. Tsar Bomba
Menurut Britanica, Tsar Bomba merupakan bahasa Rusia dari "King of Bombs". Bom Nuklir tersebut dibuat pada tahun 1961 oleh sekelompok fisikawan Uni Soviet dan dipimpin oleh Andrey Sakharov. Dengan berat sekitar 27 ton, dengan panjang 8 meter.
Awalnya kapasitas ledak dari Tsar Bomba sendiri diklaim mencapai 100 megaton yang kemudian daya ledak tersebut dikurangi karena dianggap terlalu berbahaya menjadi 50 megatron.
Meskipun telah dikurangi namun jumlah tersebut masih jauh lebih kuat ketimbang Castle Bravo milik AS. Tsar Bomba diperkirakan 3.800 lebih kuat ketimbang bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Pada 30 Oktober 1961, dilakukan pengujian untuk melihat seberapa hebat bom ini. Bom tersebut meledak sekitar 4 km di atas tanah, dan menghasilkan bekas ledakan berupa asap setinggi lebih dari 60 km.
Kilatan ledakan bahkan dapat terlihat dari jarak 1.000 km jauhnya. Bekas ledakannya sendiri membuat kerusakan hingga berdiameter 160 km.
Sementara panas ledakan tersebut diperkirakan dapat menimbulkan luka bakar tingkat tiga dalam radius 100 km.
Bila melihat pemaparan diatas maka sudah jelas bahwa bom nuklir buatan Rusia jauh lebih unggul dari Castle Bravo milik AS. Mulai dari ukuran, daya ledak hingga dampak yang ditimbulkan.
Karena itu Tsar Bomba sampai saat ini masih menjadi bom nuklir paling mematikan yang pernah dibuat.
(sya)