Korut Berbahaya, Jepang Latihan Cegat Rudal dengan Misil Patriot

Selasa, 29 November 2022 - 09:24 WIB
loading...
Korut Berbahaya, Jepang Latihan Cegat Rudal dengan Misil Patriot
Pasukan Jepang latihan mencegat misil dengan sistem rudal Patriot buatan AS. Latihan ini digelar setelah rentetan uji coba rudal Korut dianggap sudah membahayakan Jepang. Foto/U.S. Indo-Pacific Command
A A A
TOKYO - Pasukan pertahanan rudal Jepang melakukan latihan pencegatan atau intersepsi misil setelah rentetan manuver senjata Korea Utara (Korut) membahayakan negara Matahari Terbit tersebut.

Jepang menggunakan sistem pertahanan rudal surface-to-air Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) buatan Amerika Serikat (AS) dalam latihan yang berlangsung hari Senin.

Itu menandai latihan keempat tahun ini dan yang terbaru oleh pasukan Tokyo sejak militer Pyongyang menguji tembak rudal balistik berkali-kali awal bulan ini.

Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, Fire Unit ke-12, Grup Rudal Pertahanan Udara ke-4 dan Skuadron Pertahanan Udara Pangkalan ke-6 Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) melakukan pelatihan "penyebaran manuver" di Prefektur Fukui--sebuah prefektur yang menampung belasan reaktor nuklir.



Latihan tersebut menampilkan sistem pertahanan rudal PAC-3 buatan AS, yang biasanya membentuk lapisan rezim pertahanan rudal ketinggian rendah.

Latihan semacam itu memastikan JASDF siap untuk mengerahkan rudal pencegat dalam waktu singkat. Demikian disampaikan Ryo Hinata-Yamaguchi, asisten profesor di University of Tokyo’s Research Center for Advanced Science and Technology.

“Jepang memiliki sistem pertahanan rudal dua lapis yang sangat penting untuk mempertahankan diri dari serangan rudal Korea Utara,” katanya kepada NK News, Selasa (29/11/2022).

“Masalahnya adalah sistem pertahanan rudal Jepang saat ini tidak cukup untuk mencegat kemajuan teknologi rudal, dan serangan saturasi oleh musuh termasuk Korea Utara, yang mengarah pada permintaan sistem pertahanan rudal yang lebih canggih.”

Gubernur Fukui Tatsuji Sugimoto sebelumnya telah meminta militer negara itu untuk meningkatkan kehadirannya di prefekturnya, yang menampung tidak kurang dari 15 reaktor nuklir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1861 seconds (0.1#10.140)