Zelensky: Rusia Siapkan Serangan Rudal Besar-besaran Lagi, Ukraina Siaga

Senin, 28 November 2022 - 12:58 WIB
loading...
Zelensky: Rusia Siapkan Serangan Rudal Besar-besaran Lagi, Ukraina Siaga
Presiden Volodymyr Zelensky sebut pasukan Ukraina siaga menghadapi serangan rudal besar-besaran lagi dari Rusia. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky telah minta pasukan Ukraina siaga karena Rusia sedang mempersiapkan serangan rudal besar-besaran lagi. Selain itu, dia juga meminta warga untuk bersiap menghadapi minggu-minggu baru dengan ancaman krisis listrik.

Zelensky menyampaikan peringatan itu pada hari Minggu saat salju turun di Kiev dan suhu berkisar di sekitar titik beku.

Otoritas Ibu Kota Ukraina, Kiev, mengatakan para pekerja hampir menyelesaikan pemulihan listrik, air, dan pemanas, tetapi tingkat konsumsi yang tinggi membuat beberapa pemadaman telah diberlakukan.

Jutaan orang di dan sekitar Kiev menghadapi gangguan yang disebabkan oleh gelombang serangan udara Rusia.

“Kami memahami bahwa teroris sedang merencanakan serangan baru. Kami mengetahui fakta ini,” kata Zelensky dalam pidato video semalam.



"Dan selam mereka memiliki misil, sayangnya, mereka tidak akan tenang," ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (28/11/2022).

Zelensky mengatakan minggu-minggu mendatang bisa sama sulitnya dengan minggu-minggu sebelumnya, ketika serangan besar Rusia terhadap infrastruktur listrik membuat warga Ukraina merasakan pemadaman listrik paling akut sejak pasukan Moskow menginvasi pada Februari.

“Pasukan pertahanan kita sedang bersiap-siap. Seluruh negeri sedang bersiap-siap,” kata Zelensky.

“Kami telah mengerjakan semua skenario, termasuk dengan mitra kami," imbuh dia.

Tidak ada tanggapan langsung dari Moskow terhadap klaim Zelensky.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Moskow mengatakan tidak menargetkan penduduk sipil.

Kremlin mengatakan pada hari Kamis pekan lalu bahwa Kiev dapat "mengakhiri penderitaan" penduduknya dengan memenuhi tuntutan Rusia.

Rusia mencaplok petak timur dan selatan Ukraina pada bulan September, dan Presiden Vladimir Putin mengatakan tuntutan teritorial Moskow tidak dapat dinegosiasikan.

Setelah aneksasi, Zelensky mengatakan dia tidak akan bernegosiasi dengan Moskow dan menekankan bahwa integritas teritorial Ukraina tidak dapat dinegosiasikan.

Hari Minggu kemarin relatif tenang tanpa serangan besar di Kiev atau kota besar lainnya. Komando tentara pusat Ukraina mengatakan pasukan Rusia meluncurkan empat serangan rudal dan menembak beberapa kali ke objek sipil di wilayah Dnipropetrovsk.

Institute for the Study of War (ISW), sebuah lembaga think tank yang telah memantau dengan cermat perkembangan di Ukraina, mengatakan pasukan Rusia bergerak lebih jauh ke timur kota Kherson, tempat pasukan Ukraina mengusir mereka lebih dari dua minggu lalu, dan melanjutkan "tembakan artileri rutin" melintasi Sungai Dnieper.

Lembaga itu juga mengutip laporan bahwa pasukan Rusia memindahkan beberapa peluncur roket dan sistem rudal darat-ke-udara ke posisi yang lebih dekat ke kota.

Zelensky mengatakan situasi tetap tegang di sepanjang garis depan di berbagai bagian negaranya.

“Yang paling sulit adalah di wilayah Donetsk seperti yang terjadi pada minggu-minggu sebelumnya,” katanya.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menembaki selusin desa di Donetsk, termasuk sasaran utama Bakhmut dan Avdiivka.

Moskow telah menargetkan infrastruktur vital dalam beberapa pekan terakhir melalui gelombang serangan udara yang memicu pemadaman listrik yang meluas dan menewaskan beberapa warga sipil.

Serangan pada Rabu pekan lalu menyebabkan kerusakan terburuk sejauh ini dalam konflik sembilan bulan, membuat jutaan orang tidak memiliki listrik, air, atau pemanas, ketika suhu turun di bawah 0 derajat Celsius.

Operator jaringan Ukrenergo, yang menggambarkan kerusakan fasilitas pembangkit listrik sebagai "kolosal", mengatakan cuaca dingin secara bertahap meningkatkan kebutuhan energi karena para pekerja berlomba untuk memperbaiki fasilitas listrik yang rusak.

Produsen listrik masih tidak dapat melanjutkan pasokan listrik penuh setelah serangan rudal Rusia pada hari Rabu pekan lalu dan harus menghemat energi dengan memberlakukan pemadaman listrik.

“Pembatasan konsumsi masih berlaku karena defisit kapasitas yang saat ini stagnan sekitar 20 persen,” kata Ukrenergo di Telegram.

Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa utilitas dan tim darurat bekerja sepanjang waktu untuk menyediakan listrik, dengan situasi "terkendali" meskipun sebagian besar wilayah mengalami pemadaman listrik terjadwal untuk membantu memulihkan jaringan.

Di Kherson, gubernur daerah setempat Yaroslav Yanushevych mengatakan 17 persen pelanggan kini memiliki listrik. Distrik lain akan terhubung dalam beberapa hari mendatang.

Di tengah pemadaman listrik, pemerintah Ukraina, bersama dengan sukarelawan, mengevakuasi beberapa warga lanjut usia dari kota selatan.

“Kita perlu mengeluarkan sebanyak mungkin orang,” kata Viktor Mironov, seorang sukarelawan. “Tidak ada listrik, air, dan makanan. Bantuan diperlukan. Rumah sakit butuh bantuan, mereka butuh obat. Kami perlu melakukan sebanyak yang kami bisa agar orang-orang kami dapat memiliki tempat tinggal yang hangat dan disediakan semua kebutuhan.”

Zelensky telah mengeluarkan peringatan terus-menerus kepada konsumen untuk menghemat daya, seperti halnya pejabat utilitas.

Sergey Kovalenko, kepala operasional YASNO, yang menyediakan energi untuk Kiev, mengatakan pada Sabtu malam bahwa situasi di kota telah membaik tetapi tetap "cukup sulit".

Zelensky telah mengkritik Wali Kota Kiev Vitali Klitschko, dengan mengatakan sang wali kota tidak berbuat cukup untuk membantu warga yang terkepung.

Klitschko, mantan petinju profesional, membalas Zelensky, dengan mengatakan kritik itu tidak pada tempatnya di tengah kampanye militer Rusia.

“Itu tidak masuk akal,” kata Klitschko.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1144 seconds (0.1#10.140)