Zelensky Murka, Kecam Kebohongan Para Pejabat Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik pihak berwenang di Kiev karena “menjatuhkan bola” atau membuat kesalahan soal posko darurat untuk penduduk yang tidak mendapat listrik.
Pemadaman listrik secara massal terjadi setelah serangan gencar Rusia pada infrastruktur energi negara itu.
Menurut Zelensky, distorsi dan kebohongan dalam laporan resmi tentang tempat penampungan darurat tidak bisa dimaafkan.
Dalam pidato video pada Jumat, Zelensky mengumumkan lebih dari 4.000 fasilitas yang disebut “pusat tak terkalahkan” telah didirikan di seluruh negeri, di mana orang dapat menemukan pemanas, air, pertolongan pertama, dan koneksi internet.
Namun ternyata hanya segelintir tempat penampungan di Kiev yang dilengkapi dengan baik karena sekitar 600.000 keluarga masih tanpa aliran listrik di ibu kota Ukraina.
“Saya mengharapkan pekerjaan berkualitas dari kantor walikota,” ujar Zelensky.
Dia menegaskan, “Tidak ada yang akan memaafkan sandiwara dengan pusat tak terkalahkan di Kiev. Saya meminta Anda untuk lebih serius. Hal yang sama berlaku untuk kebohongan dalam laporan di berbagai tingkatan.”
Meski presiden tidak merinci kekhawatirannya, Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko mengatakan pada Jumat (25/11/2022) bahwa lebih dari 400 stasiun pemanas telah dipasang di sekolah-sekolah dan tempat-tempat lain.
Pemerintahan Zelensky memiliki hubungan yang tegang dengan Klitschko, sekutu presiden Ukraina sebelumnya, Pyotr Poroshenko.
Pada 2019, legislator ibu kota meminta pemerintah memecat wali kota, tetapi dia tetap menjabat dan memenangkan pemilihan ulang pada tahun berikutnya.
Media Ukraina selanjutnya melaporkan beberapa kali pada tahun 2021 bahwa Zelensky telah merencanakan memecat Klitschko.
Rusia mengintensifkan serangan di sektor energi Ukraina, termasuk pembangkit listrik tenaga panas dan saluran listrik, pada awal Oktober setelah ledakan truk merusak jembatan Crimea yang strategis.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Kiev atas insiden tersebut, yang dia gambarkan sebagai serangan teroris di tanah Rusia.
Zelensky dan pejabat Ukraina lainnya menuduh Rusia sengaja membunuh warga sipil. Moskow, bagaimanapun, menyatakan pasukannya hanya menyerang target yang terkait dengan kemampuan militer Ukraina.
Pemadaman listrik secara massal terjadi setelah serangan gencar Rusia pada infrastruktur energi negara itu.
Menurut Zelensky, distorsi dan kebohongan dalam laporan resmi tentang tempat penampungan darurat tidak bisa dimaafkan.
Dalam pidato video pada Jumat, Zelensky mengumumkan lebih dari 4.000 fasilitas yang disebut “pusat tak terkalahkan” telah didirikan di seluruh negeri, di mana orang dapat menemukan pemanas, air, pertolongan pertama, dan koneksi internet.
Namun ternyata hanya segelintir tempat penampungan di Kiev yang dilengkapi dengan baik karena sekitar 600.000 keluarga masih tanpa aliran listrik di ibu kota Ukraina.
“Saya mengharapkan pekerjaan berkualitas dari kantor walikota,” ujar Zelensky.
Dia menegaskan, “Tidak ada yang akan memaafkan sandiwara dengan pusat tak terkalahkan di Kiev. Saya meminta Anda untuk lebih serius. Hal yang sama berlaku untuk kebohongan dalam laporan di berbagai tingkatan.”
Meski presiden tidak merinci kekhawatirannya, Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko mengatakan pada Jumat (25/11/2022) bahwa lebih dari 400 stasiun pemanas telah dipasang di sekolah-sekolah dan tempat-tempat lain.
Pemerintahan Zelensky memiliki hubungan yang tegang dengan Klitschko, sekutu presiden Ukraina sebelumnya, Pyotr Poroshenko.
Pada 2019, legislator ibu kota meminta pemerintah memecat wali kota, tetapi dia tetap menjabat dan memenangkan pemilihan ulang pada tahun berikutnya.
Media Ukraina selanjutnya melaporkan beberapa kali pada tahun 2021 bahwa Zelensky telah merencanakan memecat Klitschko.
Rusia mengintensifkan serangan di sektor energi Ukraina, termasuk pembangkit listrik tenaga panas dan saluran listrik, pada awal Oktober setelah ledakan truk merusak jembatan Crimea yang strategis.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Kiev atas insiden tersebut, yang dia gambarkan sebagai serangan teroris di tanah Rusia.
Zelensky dan pejabat Ukraina lainnya menuduh Rusia sengaja membunuh warga sipil. Moskow, bagaimanapun, menyatakan pasukannya hanya menyerang target yang terkait dengan kemampuan militer Ukraina.
(sya)