Ukraina dan Hongaria Bersitegang Gara-gara Syal Kontroversial
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina akan memprotes syal yang dikenakan Perdana Menteri (PM) Hongaria , Viktor Orban, ke pertandingan sepak bola. Kiev mengklaim syal tersebut menggambarkan beberapa wilayah Ukraina sebagai milik Hongaria.
Orban kedapatan mengenakan syal saat bertemu dengan seorang pemain sepak bola Hongaria. Menurut outlet media Ukraina, Ukrainska Pravda, syal itu menggambarkan peta "Hongaria Raya" termasuk wilayah yang sekarang menjadi bagian dari negara tetangga Austria, Slovakia, Rumania, Kroasia, Serbia, dan Ukraina.
Juru bicara Kementerian Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan negara itu menuntut permintaan maaf dan sanggahan atas klaim Hongaria di wilayah Ukraina.
"Promosi gagasan revisionisme di Hongaria tidak berkontribusi pada pengembangan hubungan Ukraina-Hongaria dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebijakan Eropa," tulisnya di Facebook seperti dikutip dari Independent, Rabu (23/11/2022).
Dalam sebuah posting Facebook pada hari Selasa, Orban tampaknya membahas kontroversi tersebut.
“Sepak bola bukanlah politik. Jangan membaca hal-hal yang tidak ada di dalamnya," kata Orban. "Tim nasional Hongaria adalah milik semua orang Hongaria, di mana pun mereka tinggal!" tegasnya.
Kedua negara telah berulang kali berselisih dalam beberapa tahun terakhir atas apa yang dikatakan Hongaria sebagai pembatasan hak etnis Hongaria yang tinggal di Ukraina untuk menggunakan bahasa ibu mereka, terutama dalam pendidikan, setelah Ukraina mengeluarkan undang-undang pada tahun 2017 yang membatasi penggunaan bahasa minoritas di sekolah.
Baru-baru ini, ketegangan meningkat lagi setelah Orban mengatakan Hongaria tidak akan mendukung rencana Uni Eropa untuk memberikan bantuan anggaran miliaran kepada Ukraina tahun depan.
Berbicara di sebuah konferensi di Budapest, Orban mengatakan bahwa meskipun Hongaria mengutuk agresi Rusia dan mendukung rakyat Ukraina, dia tidak mau menempatkan kepentingan Ukraina di atas kepentingan negaranya sendiri.
Orban kedapatan mengenakan syal saat bertemu dengan seorang pemain sepak bola Hongaria. Menurut outlet media Ukraina, Ukrainska Pravda, syal itu menggambarkan peta "Hongaria Raya" termasuk wilayah yang sekarang menjadi bagian dari negara tetangga Austria, Slovakia, Rumania, Kroasia, Serbia, dan Ukraina.
Juru bicara Kementerian Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan negara itu menuntut permintaan maaf dan sanggahan atas klaim Hongaria di wilayah Ukraina.
"Promosi gagasan revisionisme di Hongaria tidak berkontribusi pada pengembangan hubungan Ukraina-Hongaria dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebijakan Eropa," tulisnya di Facebook seperti dikutip dari Independent, Rabu (23/11/2022).
Dalam sebuah posting Facebook pada hari Selasa, Orban tampaknya membahas kontroversi tersebut.
“Sepak bola bukanlah politik. Jangan membaca hal-hal yang tidak ada di dalamnya," kata Orban. "Tim nasional Hongaria adalah milik semua orang Hongaria, di mana pun mereka tinggal!" tegasnya.
Kedua negara telah berulang kali berselisih dalam beberapa tahun terakhir atas apa yang dikatakan Hongaria sebagai pembatasan hak etnis Hongaria yang tinggal di Ukraina untuk menggunakan bahasa ibu mereka, terutama dalam pendidikan, setelah Ukraina mengeluarkan undang-undang pada tahun 2017 yang membatasi penggunaan bahasa minoritas di sekolah.
Baru-baru ini, ketegangan meningkat lagi setelah Orban mengatakan Hongaria tidak akan mendukung rencana Uni Eropa untuk memberikan bantuan anggaran miliaran kepada Ukraina tahun depan.
Berbicara di sebuah konferensi di Budapest, Orban mengatakan bahwa meskipun Hongaria mengutuk agresi Rusia dan mendukung rakyat Ukraina, dia tidak mau menempatkan kepentingan Ukraina di atas kepentingan negaranya sendiri.
(ian)