Inggris: Iran Sebarkan Pertumpahan Darah dari Timur Tengah ke Kiev
loading...
A
A
A
MANAMA - Inggris pada Sabtu (19/11/2022) menuduh Iran telah menyebarkan pertumpahan darah dari Timur Tengah ke Kiev, Ukraina .
Tuduhan itu dilontarkan Menteri Luar Negeri James Cleverly pada konferensi tahunan Dialog Manama di Bahrain. Dia berjanji akan bekerja dengan sekutu untuk melawan Teheran.
Ukraina dan sekutu Barat-nya menuduh Iran memasok Rusia dengan drone, yang menurut mereka telah digunakan Moskow dalam beberapa pekan terakhir untuk melakukan serangan di Ukraina.
Awal bulan ini, Teheran mengakui telah mengirim drone, tetapi bersikeras bahwa senjata itu dipasok sebelum invasi Rusia ke Ukraina pecah.
“Senjata yang dipasok Iran mengancam seluruh wilayah,” kata Cleverly, seperti dikutip AFP.
“Rezim telah terpaksa menjual [kepada] Rusia drone bersenjata yang membunuh warga sipil di Ukraina," paparnya.
Cleverly berbicara sehari setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga memperingatkan di Bahrain bahwa "proliferasi senjata" Iran merupakan ancaman bagi Eropa.
Kritik yang berkembang datang ketika Iran bergulat dengan protes massal—yang terbesar dalam beberapa tahun—setelah kematian Mahsa Amini (22) pada bulan September, yang ditangkap oleh polisi moral Iran di Teheran atas tuduhan melanggar aturan wajib berjilbab.
“Saat rakyat mereka berdemonstrasi menentang penindasan selama puluhan tahun, para penguasa Iran menyebarkan pertumpahan darah dan kehancuran di seluruh wilayah dan sejauh Kiev”, kata Cleverly.
“Inggris bertekad untuk bekerja bersama teman-teman kita untuk melawan ancaman Iran”.
Pada hari Senin, Uni Eropa "memukul" lebih dari 30 pejabat dan organisasi senior Iran dengan sanksi atas tindakan keras Teheran terhadap pengunjuk rasa dan pasokan drone ke Rusia.
Dalam pidatonya, Cleverly juga mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin karena mengancam keamanan global.
“Tidak ada negara yang kebal dari gejolak yang dia bawa ke pasar dunia atau kerusakan yang dia timbulkan pada ketahanan pangan global," katanya.
“Perang Putin menimbulkan lebih banyak penderitaan pada warga Suriah dan Yaman, yang telah menanggung privasi darurat kemanusiaan, dan warga biasa Lebanon, terjebak dalam krisis ekonomi.”
Tuduhan itu dilontarkan Menteri Luar Negeri James Cleverly pada konferensi tahunan Dialog Manama di Bahrain. Dia berjanji akan bekerja dengan sekutu untuk melawan Teheran.
Ukraina dan sekutu Barat-nya menuduh Iran memasok Rusia dengan drone, yang menurut mereka telah digunakan Moskow dalam beberapa pekan terakhir untuk melakukan serangan di Ukraina.
Awal bulan ini, Teheran mengakui telah mengirim drone, tetapi bersikeras bahwa senjata itu dipasok sebelum invasi Rusia ke Ukraina pecah.
“Senjata yang dipasok Iran mengancam seluruh wilayah,” kata Cleverly, seperti dikutip AFP.
“Rezim telah terpaksa menjual [kepada] Rusia drone bersenjata yang membunuh warga sipil di Ukraina," paparnya.
Cleverly berbicara sehari setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga memperingatkan di Bahrain bahwa "proliferasi senjata" Iran merupakan ancaman bagi Eropa.
Kritik yang berkembang datang ketika Iran bergulat dengan protes massal—yang terbesar dalam beberapa tahun—setelah kematian Mahsa Amini (22) pada bulan September, yang ditangkap oleh polisi moral Iran di Teheran atas tuduhan melanggar aturan wajib berjilbab.
“Saat rakyat mereka berdemonstrasi menentang penindasan selama puluhan tahun, para penguasa Iran menyebarkan pertumpahan darah dan kehancuran di seluruh wilayah dan sejauh Kiev”, kata Cleverly.
“Inggris bertekad untuk bekerja bersama teman-teman kita untuk melawan ancaman Iran”.
Pada hari Senin, Uni Eropa "memukul" lebih dari 30 pejabat dan organisasi senior Iran dengan sanksi atas tindakan keras Teheran terhadap pengunjuk rasa dan pasokan drone ke Rusia.
Dalam pidatonya, Cleverly juga mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin karena mengancam keamanan global.
“Tidak ada negara yang kebal dari gejolak yang dia bawa ke pasar dunia atau kerusakan yang dia timbulkan pada ketahanan pangan global," katanya.
“Perang Putin menimbulkan lebih banyak penderitaan pada warga Suriah dan Yaman, yang telah menanggung privasi darurat kemanusiaan, dan warga biasa Lebanon, terjebak dalam krisis ekonomi.”
(min)