Ukraina Berupaya Perbaiki Infrastruktur Listrik di 17 Provinsi
loading...
A
A
A
KIEV - Jutaan warga Ukraina di lebih dari selusin provinsi mengalami gangguan listrik parah karena suhu turun dan hampir setengah dari infrastruktur energi negara itu membutuhkan perbaikan setelah berminggu-minggu serangan Rusia .
Penilaian oleh Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal tentang kerusakan yang meluas pada jaringan negara itu muncul setelah berminggu-minggu serangan Rusia yang berkelanjutan terhadap infrastruktur energinya.
“Pada 15 November saja, Rusia menembakkan sekitar 100 rudal ke kota-kota Ukraina. Hampir setengah dari sistem energi kami telah dinonaktifkan,” kata Shmyhal, seperti dikutip dari AFP, Jumat (18/11/2022). Ia juga meminta dukungan kepada sekutu Eropa.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, 17 provinsi dan ibu kota Kiev sedang berjuang dengan pemadaman listrik. Tetapi, para insinyur bekerja untuk memperbaiki jaringan listrik dan pemadaman listrik menjadi lebih jarang.
Dengan terputusnya pasokan listrik dan air ke kota setelah penghancuran utilitas utama oleh Rusia yang mundur, penduduk telah berjuang untuk tetap hangat saat musim dingin tiba.
Zelensky mengatakan, pemerintah telah membuka dua stasiun bantuan di mana penduduk dapat tetap hangat, minum teh panas dan mengisi daya ponsel mereka. Dia berjanji lebih banyak akan segera dibuka.
"Kami tahu bahwa ini sangat sulit bagi orang-orang karena penjajah menghancurkan segalanya ketika mereka mundur," kata Zelensky dalam pidato hariannya kepada rakyat negara itu Jumat malam. "Tapi, kami akan mengembalikan semuanya online, kami akan memulihkan semuanya," lanjutnya.
Sementara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, bahwa pihaknya hanya menargetkan fasilitas yang terkait dengan militer dan bahwa serangkaian serangan jarak jauh dan presisi sehari sebelumnya telah "tepat mengenai objek yang ditentukan".
Kremlin minggu ini menyalahkan pemadaman dan dampak sipil mereka pada penolakan Kiev untuk bernegosiasi dengan Moskow, bukan pada serangan rudal Rusia.
Penilaian oleh Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal tentang kerusakan yang meluas pada jaringan negara itu muncul setelah berminggu-minggu serangan Rusia yang berkelanjutan terhadap infrastruktur energinya.
“Pada 15 November saja, Rusia menembakkan sekitar 100 rudal ke kota-kota Ukraina. Hampir setengah dari sistem energi kami telah dinonaktifkan,” kata Shmyhal, seperti dikutip dari AFP, Jumat (18/11/2022). Ia juga meminta dukungan kepada sekutu Eropa.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, 17 provinsi dan ibu kota Kiev sedang berjuang dengan pemadaman listrik. Tetapi, para insinyur bekerja untuk memperbaiki jaringan listrik dan pemadaman listrik menjadi lebih jarang.
Dengan terputusnya pasokan listrik dan air ke kota setelah penghancuran utilitas utama oleh Rusia yang mundur, penduduk telah berjuang untuk tetap hangat saat musim dingin tiba.
Zelensky mengatakan, pemerintah telah membuka dua stasiun bantuan di mana penduduk dapat tetap hangat, minum teh panas dan mengisi daya ponsel mereka. Dia berjanji lebih banyak akan segera dibuka.
"Kami tahu bahwa ini sangat sulit bagi orang-orang karena penjajah menghancurkan segalanya ketika mereka mundur," kata Zelensky dalam pidato hariannya kepada rakyat negara itu Jumat malam. "Tapi, kami akan mengembalikan semuanya online, kami akan memulihkan semuanya," lanjutnya.
Sementara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, bahwa pihaknya hanya menargetkan fasilitas yang terkait dengan militer dan bahwa serangkaian serangan jarak jauh dan presisi sehari sebelumnya telah "tepat mengenai objek yang ditentukan".
Kremlin minggu ini menyalahkan pemadaman dan dampak sipil mereka pada penolakan Kiev untuk bernegosiasi dengan Moskow, bukan pada serangan rudal Rusia.
(esn)