Profil Olga Skabeyeva, Penyiar TV Rusia yang Kesal dengan Kekalahan di Kherson
loading...
Olga Skabeyeva merupakan penyiar televisi Rusia. Foto/rossiya
A
A
A
MOSKOW - Olga Skabeyeva merupakan penyiar televisi Rusia yang kesal dengan kekalahan pasukan negaranya di Kherson, Ukraina.
Skabeyeva mengatakan Rusia tidak mempersiapkan perang seperti yang terjadi saat ini. Ia juga mengatakan, tentara Rusia terlalu kecil untuk melawan mitra internasional yang ikut membantu Ukraina.
Skabeyeva pernah menyebut perang di Ukraina sudah berubah menjadi Perang Dunia III. Atas hal itu, ia dijuluki boneka besi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia juga mendapat julukan pemimpin propaganda serta pasukan operasi khusus televisi pemerintah Rusia.
Ia pernah melontarkan kata-kata kasar di saluran televisi milik pemerintah, Russia-1. Skabeyeva mengatakan tentang perjuangan militer Rusia di Ukraina, klaim tentang pemimpin Barat, hingga menyebarkan teori tentara Ukraina bertanggung jawab atas pembantaian ratusan warga sipil di Bucha.
Skabeyeva merupakan salah satu dari banyak suara di media pemerintah Rusia tentang perang di Ukraina.
Namun para ahli mengatakan, retorikanya yang meningkat adalah indikasi dari perubahan penting dalam cara Kremlin berbicara terkait tindakannya, serta dapat menjadi pertanda dari apa yang akan datang.
Menurut peneliti media Rusia dan visiting fellow di USC Annenberg Center on Communication Leadership and Policy, Vasily Gatov, Skabeyeva adalah seorang monster.
Perempuan kelahiran 11 Desember 1984 ini bersama sang suami, Yevgeniy Popov, telah menjadi pembawa acara bincang-bincang politik “60 Menit” di Russia-1 selama bertahun-tahun.
Pada April 2022, Skabeyeva membuat kegemparan internasional. Di televisi, ia mengatakan Rusia berada di tengah-tengah Perang Dunia III.
Sejumlah media Barat pun menanggapi pernyataan tersebut sebagai salah contoh lain dari klaim hiperbolik serta konspirasi Skabeyeva.
Skabeyeva menjadi salah satu tokoh televisi yang dikelola pemerintah Rusia yang menonjol. Ia dikenal karena pernyataan serta tindakan yang terlalu dramatis dan dibumbui.
Diketahui, Skabeyeva melanjutkan studi jurnalisme di Universitas Negeri Saint Petersburg pada 2008. Kariernya dimulai pada surat kabar lokal.
Skabeyeva mengatakan Rusia tidak mempersiapkan perang seperti yang terjadi saat ini. Ia juga mengatakan, tentara Rusia terlalu kecil untuk melawan mitra internasional yang ikut membantu Ukraina.
Skabeyeva pernah menyebut perang di Ukraina sudah berubah menjadi Perang Dunia III. Atas hal itu, ia dijuluki boneka besi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia juga mendapat julukan pemimpin propaganda serta pasukan operasi khusus televisi pemerintah Rusia.
Ia pernah melontarkan kata-kata kasar di saluran televisi milik pemerintah, Russia-1. Skabeyeva mengatakan tentang perjuangan militer Rusia di Ukraina, klaim tentang pemimpin Barat, hingga menyebarkan teori tentara Ukraina bertanggung jawab atas pembantaian ratusan warga sipil di Bucha.
Skabeyeva merupakan salah satu dari banyak suara di media pemerintah Rusia tentang perang di Ukraina.
Namun para ahli mengatakan, retorikanya yang meningkat adalah indikasi dari perubahan penting dalam cara Kremlin berbicara terkait tindakannya, serta dapat menjadi pertanda dari apa yang akan datang.
Menurut peneliti media Rusia dan visiting fellow di USC Annenberg Center on Communication Leadership and Policy, Vasily Gatov, Skabeyeva adalah seorang monster.
Perempuan kelahiran 11 Desember 1984 ini bersama sang suami, Yevgeniy Popov, telah menjadi pembawa acara bincang-bincang politik “60 Menit” di Russia-1 selama bertahun-tahun.
Pada April 2022, Skabeyeva membuat kegemparan internasional. Di televisi, ia mengatakan Rusia berada di tengah-tengah Perang Dunia III.
Sejumlah media Barat pun menanggapi pernyataan tersebut sebagai salah contoh lain dari klaim hiperbolik serta konspirasi Skabeyeva.
Skabeyeva menjadi salah satu tokoh televisi yang dikelola pemerintah Rusia yang menonjol. Ia dikenal karena pernyataan serta tindakan yang terlalu dramatis dan dibumbui.
Diketahui, Skabeyeva melanjutkan studi jurnalisme di Universitas Negeri Saint Petersburg pada 2008. Kariernya dimulai pada surat kabar lokal.
(sya)
Explore More