AWG Adakan Bulan Solidaritas Palestina Selama Sebulan Penuh

Rabu, 16 November 2022 - 15:45 WIB
loading...
AWG Adakan Bulan Solidaritas Palestina Selama Sebulan Penuh
Aqsha Working Group (AWG) adakan bulan solidaritas Palestina selama sebulan penuh. Foto/AWG
A A A
BOGOR - Hari Solidaritas Internastional untuk Palestina atau biasa dikenal dengan International Day of Solidarity with the Palestinian People diperingati setiap 29 November. Biasanya, lembaga-lembaga pemerhatimasalahPalestina termasuk di Indonesia selalu mengajak kepada seluruh masyarakat untuk ikut terlibat memeriahkan peringatan tersebut.

Aqsha Working Group (AWG) salah satu lembaga ke-Palestina-an di Indonesia, misalnya, yang selalu konsisten dan terus menyuarakan isu tentang Palestina juga menyelenggarakan peringatan Hari Solidaritas Palestina.

Bahkan pada tahun ini kegiatan tersebut dikemas dalam satu bulan penuh dengan mengusung konsep Bulan Solidaritas Palestina (BSP).

"Dalam peringatan Hari Solidaritas Palestina, kami dari AWG justru membuat konsep peringatan hari ini selama satu bulan penuh dengan konsep Bulan Solidaritas Palestina," kata Zidan Taqwa ketua panitia BSP Cileungsi, Rabu (16/11/2022).



Pada kegiatan BSP tahun ini, kata Zidan, kegiatanya selama satu bulanpenuhdisisi dengan berbagai acara seperti "gowes cinta Al-Aqsha", lomba futsal tingkat nasional seluruh jaringan AWG se-Indonesia, pengibaran bendera Indonesia dan Palestina di gunung Muria Kudus Jawa Tengah, perlombaan antar-santri dari mulai tingkat TK sampai dengan mahasiswa—termasuk membaca puisi, mewarnai, menggambar masjid Al-Aqsha, lomba pidato, dan lomba LCC.

"Ada juga pawai cinta Al-Aqsha dari tingkat TK sampai MA kemudian lomba memasak tumpeng antar-kelompok atau thoifahibu-ibu dan lomba membuat tugu masjid Al-Aqsha bagi bapak-bapak antar-riyasah," jelas Zidan.

Sementara itu, Ketua Biro AWG Cileungsi Arul Nasrullah AM menjelaskan bahwaHari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina bermula saat Palestina dan Israel terlibat pertentangan terkait wilayah dan telah berbagi perbatasan di sepanjang kota Yerusalem.

Selama beberapa dekade, kedua belah pihak berselisih untuk mempertahankan apa yang mereka yakini adalah bagian dari negaranya. Hal ini mendorong adanya kebutuhan untuk memisahkan kedua negara bagian dan membuat mereka merdeka.

Merespon hal itu, PBB mengadopsi Resolusi 181 (II) pada tanggal 29 November 1947. Resolusi yang disebut "United Nations Partition Plan for Palestine" berisi usulan yang merekomendasikan pembagian Palestina setelah Inggris menarik kekuasaannya. Negara-negara bagian baru akan dibentuk dua bulan setelah penarikan Inggris, paling lambat Oktober 1948.

"Rencana tersebut juga menyerukan penyatuan ekonomi antara negara-negara yang diusulkan, dan untuk perlindungan hak-hak agama dan minoritas," kata Arul.

Tanggal 29 November dipilih karena ada makna tersendiri bagi rakyat Palestina. Tanggal Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina ini juga jadi pengingat bagi dunia bahwa Palestina hingga kini belum mencapai hak-hak mereka, di ataranya hak untuk menentukan nasib sendiri tanpa campur tangan pihak luar, hak atas kemerdekaan dan kedaulatan nasional, hak untuk kembali ke rumah dan hak atas harta benda mereka.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1959 seconds (0.1#10.140)