Laporan Intelijen: AS Dipermainkan Sekutu Arabnya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah laporan intelijen Washington mengungkap bahwa Uni Emirat Arab (UEA) telah mempermainkan Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan luar negerinya. Tindakan itu termasuk dengan ikut campur dalam sistem politik Amerika menggunakan taktik legal dan ilegal.
Laporan intelijen itu diungkap Washington Post dengan mengutip para pejabat intelijen Amerika.
Uni Emirat Arab selama ini telah dianggap sebagai sekutu dekat Amerika Serikat di Teluk Arab.
Menurut laporan Washington Post, kegiatan UEA telah mengeksploitasi kerentanan dalam sistem Amerika, termasuk ketergantungan pada kontribusi politik dan lemahnya penegakan hukum yang dirancang untuk melindungi dari campur tangan asing.
Beberapa taktik UEA, lanjut laporan itu, menyerupai spionase.
Seorang anggota Parlemen AS mengilustrasikan kepada Washington Post tentang bagaimana sistem politik AS didistorsi oleh uang asing.
"Garis merah yang sangat jelas perlu ditetapkan terhadap permainan UEA dalam politik Amerika. Saya tidak yakin kami pernah membicarakan hal ini dengan orang Emirat pada level yang tinggi," kata anggota Parlemen tersebut yang tidak disebutkan namanya.
Pembuat kebijakan AS diduga menerima pengarahan tentang laporan intelijen rahasia dalam beberapa pekan terakhir.
Bruce Riedel, seorang peneliti senior di Institusi Brookings mengatakan itu adalah pengarahan yang tidak biasa untuk dikeluarkan oleh badan intelijen AS karena berkaitan dengan sekutu dekat—bukan musuh, seperti Rusia, China atau Iran—dan dapat diartikan sebagai menyelidiki politik dalam negeri.
Laporan intelijen itu diungkap Washington Post dengan mengutip para pejabat intelijen Amerika.
Uni Emirat Arab selama ini telah dianggap sebagai sekutu dekat Amerika Serikat di Teluk Arab.
Menurut laporan Washington Post, kegiatan UEA telah mengeksploitasi kerentanan dalam sistem Amerika, termasuk ketergantungan pada kontribusi politik dan lemahnya penegakan hukum yang dirancang untuk melindungi dari campur tangan asing.
Beberapa taktik UEA, lanjut laporan itu, menyerupai spionase.
Seorang anggota Parlemen AS mengilustrasikan kepada Washington Post tentang bagaimana sistem politik AS didistorsi oleh uang asing.
"Garis merah yang sangat jelas perlu ditetapkan terhadap permainan UEA dalam politik Amerika. Saya tidak yakin kami pernah membicarakan hal ini dengan orang Emirat pada level yang tinggi," kata anggota Parlemen tersebut yang tidak disebutkan namanya.
Pembuat kebijakan AS diduga menerima pengarahan tentang laporan intelijen rahasia dalam beberapa pekan terakhir.
Bruce Riedel, seorang peneliti senior di Institusi Brookings mengatakan itu adalah pengarahan yang tidak biasa untuk dikeluarkan oleh badan intelijen AS karena berkaitan dengan sekutu dekat—bukan musuh, seperti Rusia, China atau Iran—dan dapat diartikan sebagai menyelidiki politik dalam negeri.