Biden Puji Mesir atas Sikapnya Terhadap Ukraina dan Gaza

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memuji Mesir karena berbicara keras tentang perang di Ukraina . Biden juga mengatakan, Kairo telah menjadi mediator kunci di Gaza.

Biden berbicara ketika dia bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di KTT COP27 di resor Sharm El-Sheikh, Mesir, Jumat (11/11/2022). “Dalam menghadapi perang Rusia di Ukraina, Mesir telah berbicara keras di PBB dan itu sangat dihargai juga,” katanya.



Seperti dilaporkan Reuters, berbicara pada konferensi iklim COP27, Biden bersumpah bahwa Amerika Serikat berada di jalur yang tepat untuk memangkas emisi karbonnya, mendesak semua negara untuk meningkatkan upaya mereka sendiri untuk mencegah bencana pemanasan global.

Biden menggembar-gemborkan pengesahan paket pengeluaran besar-besaran senilai USD369 miliar untuk menghijaukan ekonomi Amerika Serikat sebagai contoh bagi seluruh dunia.

Sementara pengeluaran AS untuk dorongan energi terbarukan sendiri telah dipuji oleh para aktivis, Washington mendapat kecaman karena gagal memenuhi janjinya untuk membantu secara finansial negara-negara berkembang dengan transisi mereka sendiri dan untuk mengatasi dampak yang disebabkan oleh iklim yang semakin intensif.

“Krisis iklim adalah tentang keamanan manusia, keamanan ekonomi, keamanan lingkungan, keamanan nasional, dan kehidupan planet ini,” kata Biden kepada audiensi di COP27.



Biden mengatakan, AS “di jalurnya" untuk mencapai janjinya mengurangi emisi 50-52 persen di bawah tingkat 2005 pada tahun 2030.

“Untuk membengkokkan kurva emisi secara permanen, setiap negara perlu meningkatkan. Pada pertemuan ini, kita harus memperbarui dan meningkatkan ambisi iklim kita,” katanya.

“Amerika Serikat telah bertindak, setiap orang harus bertindak. Ini adalah tugas dan tanggung jawab kepemimpinan global,” lanjutnya.

Kunjungan kilat ke Mesir menandai dimulainya perjalanan selama seminggu ke luar negeri yang juga akan membawanya ke pertemuan puncak regional ASEAN di Kamboja pada akhir pekan, sebelum ia melakukan perjalanan ke Indonesia untuk pembicaraan G20.