5 Negara Muslim dengan Kekuatan Mengerikan di Dunia
loading...
A
A
A
Selanjutnya, Suriah kembali mencari mitra pada tahun 1990-an, kemudian bekerja sama dengan Korea Utara (Korut) dan Iran dalam penyediaan senjata militer.
5. Irak
Di posisi ke-5, ada Irak yang juga memiliki kekuatan militer menyeramkan. Total prajurit militer aktif di negara ini adalah 64 ribu orang.
Pada tahun 2017, anggaran militer Iran mencapai USD19,3 miliar dan menjadi salah satu negara dengan anggaran militer terbesar di Timur Tengah.
Melansir Al Jazeera, militer Irak memperingati hari jadinya yang 101 tahun pada Januari 2022. Perayaan tersebut sekaligus menandai babak baru bagi Irak, karena AS resmi menyelesaikan misi tempurnya di Irak pada 31 Desember 2021.
Sebagai peta militer kuat di negara-negara muslim, Irak memiliki tantangan yang jauh lebih besar di kemudian hari, yakni melindungi negara yang kerap dilanda konflik.
Selain itu, militer juga menjaga Irak dari ancaman kelompok-kelompok bersenjata yang membahayakan.
Pada Mei 2022, Kementerian Pertahanan Irak sudah menandatangani kontrak dengan AS dan Prancis untuk keperluan impor senjata-senjata militer.
Hal itu mencakup pasukan sistem artileri dengan tenaga tinggi yang terbukti ampuh memerangi gerakan ekstremis.
5. Irak
Di posisi ke-5, ada Irak yang juga memiliki kekuatan militer menyeramkan. Total prajurit militer aktif di negara ini adalah 64 ribu orang.
Pada tahun 2017, anggaran militer Iran mencapai USD19,3 miliar dan menjadi salah satu negara dengan anggaran militer terbesar di Timur Tengah.
Melansir Al Jazeera, militer Irak memperingati hari jadinya yang 101 tahun pada Januari 2022. Perayaan tersebut sekaligus menandai babak baru bagi Irak, karena AS resmi menyelesaikan misi tempurnya di Irak pada 31 Desember 2021.
Sebagai peta militer kuat di negara-negara muslim, Irak memiliki tantangan yang jauh lebih besar di kemudian hari, yakni melindungi negara yang kerap dilanda konflik.
Selain itu, militer juga menjaga Irak dari ancaman kelompok-kelompok bersenjata yang membahayakan.
Pada Mei 2022, Kementerian Pertahanan Irak sudah menandatangani kontrak dengan AS dan Prancis untuk keperluan impor senjata-senjata militer.
Hal itu mencakup pasukan sistem artileri dengan tenaga tinggi yang terbukti ampuh memerangi gerakan ekstremis.
(sya)