Rusia Ungkap Data Penting Terbaru dalam Mobilisasi Tentara Cadangan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoigu menyatakan mobilisasi parsial telah selesai, dengan 300.000 cadangan dikerahkan sesuai rencana.
Shoigu melaporkan hal itu kepada Presiden Vladimir Putin pada Jumat (28/10/2022). Draf itu diumumkan pada September di tengah operasi militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina.
"Pengiriman warga wajib militer untuk mobilisasi selesai hari ini," ungkap Shoigu kepada Putin.
Dia menambahkan, “Pemberitahuan warga telah dihentikan. Tugas yang Anda tetapkan, 300.000 orang, telah terpenuhi.”
“Tidak ada tugas tambahan yang direncanakan. Komisariat militer dalam rangka operasi militer khusus akan terus menambah pasukan hanya dengan menerima sukarelawan dan calon dinas militer di bawah kontrak,” papar dia.
“13.000 warga, tanpa menunggu panggilan, menyatakan keinginan memenuhi tugas mereka dan dikirim bergabung dengan pasukan sebagai sukarelawan,” tambah Menhan Rusia.
Shoigu mencatat lebih dari 1.300 perwakilan otoritas eksekutif di berbagai tingkatan, serta lebih dari 27.000 pengusaha, direkrut menjadi Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.
Menurut menteri pertahanan, 82.000 tentara yang dimobilisasi dikirim ke zona konflik. 218.000 wajib militer lainnya sedang bersiap-siap untuk tugas tempur di pusat-pusat pelatihan dan di tempat-tempat pelatihan.
“Usia rata-rata para tentara cadangan yang dipanggil sebagai bagian dari mobilisasi adalah 35 tahun,” ungkap dua.
Shoigu juga mengakui masalah dengan peralatan untuk wajib militer, namun hanya dialami pada tahap awal dan telah diselesaikan.
Putin, pada gilirannya, mencatat kesulitan tidak dapat dihindari, karena mobilisasi tidak terjadi untuk waktu yang lama.
Mobilisasi parsial di Rusia diumumkan pada 21 September. Dalam bagian yang diungkapkan dari dekrit presiden, tidak ada data tentang berapa banyak orang yang direncanakan untuk direkrut.
Shoigu saat itu mengatakan 300.000 akan menjalani wajib militer. Mobilisasi parsial secara resmi akan berakhir hanya ketika Putin menandatangani dekrit yang relevan.
Shoigu melaporkan hal itu kepada Presiden Vladimir Putin pada Jumat (28/10/2022). Draf itu diumumkan pada September di tengah operasi militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina.
"Pengiriman warga wajib militer untuk mobilisasi selesai hari ini," ungkap Shoigu kepada Putin.
Dia menambahkan, “Pemberitahuan warga telah dihentikan. Tugas yang Anda tetapkan, 300.000 orang, telah terpenuhi.”
“Tidak ada tugas tambahan yang direncanakan. Komisariat militer dalam rangka operasi militer khusus akan terus menambah pasukan hanya dengan menerima sukarelawan dan calon dinas militer di bawah kontrak,” papar dia.
“13.000 warga, tanpa menunggu panggilan, menyatakan keinginan memenuhi tugas mereka dan dikirim bergabung dengan pasukan sebagai sukarelawan,” tambah Menhan Rusia.
Shoigu mencatat lebih dari 1.300 perwakilan otoritas eksekutif di berbagai tingkatan, serta lebih dari 27.000 pengusaha, direkrut menjadi Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.
Menurut menteri pertahanan, 82.000 tentara yang dimobilisasi dikirim ke zona konflik. 218.000 wajib militer lainnya sedang bersiap-siap untuk tugas tempur di pusat-pusat pelatihan dan di tempat-tempat pelatihan.
“Usia rata-rata para tentara cadangan yang dipanggil sebagai bagian dari mobilisasi adalah 35 tahun,” ungkap dua.
Shoigu juga mengakui masalah dengan peralatan untuk wajib militer, namun hanya dialami pada tahap awal dan telah diselesaikan.
Putin, pada gilirannya, mencatat kesulitan tidak dapat dihindari, karena mobilisasi tidak terjadi untuk waktu yang lama.
Mobilisasi parsial di Rusia diumumkan pada 21 September. Dalam bagian yang diungkapkan dari dekrit presiden, tidak ada data tentang berapa banyak orang yang direncanakan untuk direkrut.
Shoigu saat itu mengatakan 300.000 akan menjalani wajib militer. Mobilisasi parsial secara resmi akan berakhir hanya ketika Putin menandatangani dekrit yang relevan.
(sya)