Gawat, AS Tak Ingin Dibatasi Lagi untuk Gunakan Senjata Nuklir

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 00:05 WIB
loading...
Gawat, AS Tak Ingin Dibatasi Lagi untuk Gunakan Senjata Nuklir
Amerika Serikat tidak ingin lagi dibatasi oleh kebijakan lamanya dalam penggunaan senjata nuklir dengan alasan meningkatnya keamanan terhadap Washington dan sekutunya. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak ingin dibatasi lagi oleh kebijakan lamanya dalam penggunaan senjata nuklir dengan alasan meningkatnya ancaman keamanan terhadap Washington dan sekutunya.

Keinginan itu terungkap dalam laporan Strategi Pertahanan Nasional (NDS) yang diterbitkan Pentagon pada hari Kamis.

Menurut dokumen NDS, Washington harus membiarkan pintu terbuka untuk opsi seperti serangan nuklir pertama dan penggunaan senjata nuklir untuk mencegah serangan non-nuklir.

Kesimpulan itu disetujui oleh Gedung Putih setelah Pentagon meninjau secara menyeluruh kebijakan nuklir "no first use" dan "single-purpose" yang sudah lama dianutnya.



"Pendekatan itu akan menghasilkan tingkat risiko yang tidak dapat diterima, mengingat berbagai kemampuan non-nuklir yang dikembangkan dan digunakan oleh pesaing yang dapat menimbulkan kerusakan tingkat strategis pada Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya," bunyi dokumen NDS, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (28/10/2022).

"Beberapa sekutu dan mitra sangat rentan terhadap serangan dengan cara non-nuklir yang dapat menghasilkan efek yang menghancurkan," lanjut dokumen tersebut.

Menurut dokumen NDS, Washington tidak akan menggunakan atau mengancam untuk menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-nuklir yang merupakan pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.

"Untuk semua negara bagian lain, masih ada kemungkinan yang sempit di mana senjata nuklir AS mungkin masih berperan dalam mencegah serangan yang memiliki efek strategis pada Amerika Serikat atau sekutu dan mitranya," imbuh dokumen NDS.

Joe Biden telah berjanji ketika mencalonkan diri sebagai presiden AS pada tahun 2020 bahwa dia akan bekerja untuk mempersempit potensi penggunaan persenjataan nuklir Amerika.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)