Terus Bersitegang, Xi Jinping Ingin Akur dengan AS
loading...
A
A
A
BEIJING - Media pemerintah China melaporkan Presiden Xi Jinping mengatakan Beijing dan Washington harus menemukan cara untuk bergaul guna menjaga perdamaian dan pembangunan dunia.
Kata-kata damai dari pemimpin China itu menyusul ketegangan selama berbulan-bulan kedua negara atas apa yang dilihat Amerika Serikat (AS) sebagai sikap China yang semakin agresif terhadap Taiwan dan penolakan Beijing untuk mengutuk perang Rusia di Ukraina.
Xi, yang mengamankan masa jabatan ketiga sebagai pemimpin China pada hari Minggu, telah menegur apa yang disebutnya "campur tangan asing" di Taiwan dan mengatakan China tidak akan pernah melepaskan hak untuk menggunakan kekuatan untuk menyatukan pulau itu dengan daratan.
“Dunia saat ini tidak damai atau tenang,” tulis Xi Jinping dalam surat ucapan selamat kepada gala tahunan Komite Nasional Hubungan AS-China, lapor stasiun televisi negara China, CCTV.
“Sebagai kekuatan besar, memperkuat komunikasi dan kerja sama antara China dan AS akan membantu meningkatkan stabilitas dan kepastian global, serta mempromosikan perdamaian dan pembangunan dunia,” kata Xi Jinping dalam pesannya kepada organisasi nirlaba yang berbasis di New York seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (27/10/2022).
Xi Jinping menambahkan bahwa China bersedia bekerja dengan AS untuk saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan menemukan cara untuk bergaul di era baru.
"Melakukan hal itu tidak hanya akan baik untuk kedua negara, tetapi juga bermanfaat bagi dunia," tulis Jinping.
Pemerintahan Presiden Joe Biden bulan ini mengatakan bahwa China adalah satu-satunya pesaing AS dengan maksud untuk membentuk kembali tatanan internasional dan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer serta teknologi untuk memajukan tujuannya.
Selama pertemuan dengan pejabat pertahanannya pada hari Rabu, menurut Associated Press, Biden mengatakan AS tidak mencari konflik dengan China dan Presiden Xi Jinping mengetahui fakta itu.
Biden mengatakan bahwa dia telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbicara dengan Xi Jinping daripada para pemimpin dunia lainnya sejak dia menjadi wakil presiden dan AS akan secara bertanggung jawab mengelola persaingan yang semakin ketat dengan China dan di kawasan Indo-Pasifik juga membangun koalisi baru yang berkomitmen untuk dunia yang bebas.
“Kita harus mempertahankan, seperti yang saya katakan, keunggulan militer kita. Tapi kami memperjelas bahwa kami tidak mencari konflik," kata Biden.
Kata-kata damai dari pemimpin China itu menyusul ketegangan selama berbulan-bulan kedua negara atas apa yang dilihat Amerika Serikat (AS) sebagai sikap China yang semakin agresif terhadap Taiwan dan penolakan Beijing untuk mengutuk perang Rusia di Ukraina.
Xi, yang mengamankan masa jabatan ketiga sebagai pemimpin China pada hari Minggu, telah menegur apa yang disebutnya "campur tangan asing" di Taiwan dan mengatakan China tidak akan pernah melepaskan hak untuk menggunakan kekuatan untuk menyatukan pulau itu dengan daratan.
“Dunia saat ini tidak damai atau tenang,” tulis Xi Jinping dalam surat ucapan selamat kepada gala tahunan Komite Nasional Hubungan AS-China, lapor stasiun televisi negara China, CCTV.
“Sebagai kekuatan besar, memperkuat komunikasi dan kerja sama antara China dan AS akan membantu meningkatkan stabilitas dan kepastian global, serta mempromosikan perdamaian dan pembangunan dunia,” kata Xi Jinping dalam pesannya kepada organisasi nirlaba yang berbasis di New York seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (27/10/2022).
Xi Jinping menambahkan bahwa China bersedia bekerja dengan AS untuk saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan menemukan cara untuk bergaul di era baru.
"Melakukan hal itu tidak hanya akan baik untuk kedua negara, tetapi juga bermanfaat bagi dunia," tulis Jinping.
Pemerintahan Presiden Joe Biden bulan ini mengatakan bahwa China adalah satu-satunya pesaing AS dengan maksud untuk membentuk kembali tatanan internasional dan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer serta teknologi untuk memajukan tujuannya.
Selama pertemuan dengan pejabat pertahanannya pada hari Rabu, menurut Associated Press, Biden mengatakan AS tidak mencari konflik dengan China dan Presiden Xi Jinping mengetahui fakta itu.
Biden mengatakan bahwa dia telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbicara dengan Xi Jinping daripada para pemimpin dunia lainnya sejak dia menjadi wakil presiden dan AS akan secara bertanggung jawab mengelola persaingan yang semakin ketat dengan China dan di kawasan Indo-Pasifik juga membangun koalisi baru yang berkomitmen untuk dunia yang bebas.
“Kita harus mempertahankan, seperti yang saya katakan, keunggulan militer kita. Tapi kami memperjelas bahwa kami tidak mencari konflik," kata Biden.
(ian)