Rusia Peringatkan AS dan Inggris tentang Rencana Bom Kotor Ukraina

Selasa, 25 Oktober 2022 - 12:06 WIB
loading...
Rusia Peringatkan AS dan Inggris tentang Rencana Bom Kotor Ukraina
Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley bertemu Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov di Bern, Swiss, pada 18 Desember 2019. Foto/Global Look Press/Staf Gabungan AS
A A A
MOSKOW - Rusia telah membahas ancaman Ukraina yang berpotensi menggunakan "bom kotor" dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) di tingkat Kepala Staf Umum.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkapkan hal itu pada Senin (24/10/2022).

Kepala pertahanan Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, mengangkat masalah itu dalam panggilan telepon dengan Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley, setelah melakukan percakapan serupa dengan rekan Inggrisnya, Laksamana Sir Tony Radakin.

Pentagon hanya menyebutkan kedua jenderal tersebut membahas “beberapa masalah yang berkaitan dengan keamanan” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Itu adalah percakapan pertama antara Gerasimov dan Milley sejak Mei.



Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan panggilan telepon antara Radakin dan Gerasimov terjadi "atas permintaan Kementerian Pertahanan Rusia."

“Inggris menolak tuduhan Rusia bahwa Ukraina merencanakan tindakan untuk meningkatkan konflik," ungkap Kemhan Inggris.

“Radakin juga menyatakan kembali dukungan abadi Inggris untuk Ukraina,” papar pernyataan Kemhan Inggris.



London juga setuju bahwa penting untuk menjaga saluran komunikasi dengan Moskow terbuka untuk “mengelola risiko salah perhitungan dan untuk memfasilitasi de-eskalasi.”

Perkembangan itu terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoigu mengemukakan kekhawatiran serupa dalam panggilan telepon dengan Menhan AS, Inggris, dan Prancis.

Moskow telah memperingatkan negara-negara Barat tentang dugaan rencana Kiev menggunakan "bom kotor" untuk menjebak Rusia selama beberapa waktu. Barat, bagaimanapun, sebagian besar tetap mengabaikan peringatan semacam itu.

Sebelumnya pada Senin, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Kiev ingin menjebak Moskow sebagai "teroris nuklir" dengan menuduhnya menggunakan senjata pemusnah massal dan dengan demikian berpotensi meluncurkan "kampanye anti-Rusia yang kuat."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga menyatakan ketidakpercayaan Barat dalam skenario ini tidak membuat ancaman itu berkurang.

Kiev telah membantah tuduhan Moskow. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengatakan satu-satunya pihak yang mampu melancarkan serangan menggunakan nuklir adalah Rusia sendiri.

Sementara itu, PBB meminta semua pihak yang berkonflik untuk menahan diri. Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan pada briefing pada Senin bahwa semua pihak harus "menghindari" tindakan apa pun yang dapat menyebabkan salah perhitungan atau eskalasi lebih lanjut dari konflik yang sudah menghancurkan.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0915 seconds (0.1#10.140)