Ketua Duma Rusia Samakan Zelensky dengan Pemimpin Al-Qaeda Osama Bin Laden

Senin, 24 Oktober 2022 - 18:12 WIB
loading...
Ketua Duma Rusia Samakan...
Video yang diambil dari rekaman tak bertanggal dari Internet menunjukkan Pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden membuat pernyataan dari lokasi yang tidak diketahui. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin menyebut pemerintah Ukraina menggunakan taktik yang sama seperti Al-Qaeda dalam konfliknya dengan Moskow.

Duma Negara merupakan majelis rendah parlemen Rusia. Volodin mengatakan hal itu pada Senin (24/10/2022).

Menulis di saluran Telegramnya, Volodin membandingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Pemimpin Al-Qaeda Osama Bin Laden, dalang serangan teroris 9/11 di Amerika Serikat (AS) pada 2001.

“Washington merilis informasi 20 tahun lalu bahwa teroris Al-Qaeda yang dipimpin Bin Laden mendapatkan akses ke bahan radioaktif dan berencana membuat ‘bom kotor’,” ujar dia.



“Ancaman penggunaan bom semacam itu di AS dan Eropa telah ada sampai Bin Laden terbunuh pada 2011,” papar Volodin.

“Metode terorisme nuklir tidak berubah: Metode yang digunakan oleh Osama Bin Laden sekarang digunakan oleh Zelensky,” ujar Volodin, dilansir RT.

Volodin mengklaim Kiev telah menginstruksikan para ilmuwan nuklirnya untuk membuat “bom kotor”, sementara pasukannya menembaki infrastruktur penting pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporozhye dan Kursk.

“Melalui bantuan keuangan dan militer untuk rezim Zelensky, presiden AS dan kepala negara-negara Eropa menjadi sponsor dan kaki tangan dalam terorisme nuklir,” tulis Volodin.



Komentar itu muncul setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoigu memperingatkan Menhan Inggris dan Prancis pada Minggu tentang "provokasi potensial Ukraina" yang melibatkan “bom kotor”.

Zelensky menolak tuduhan itu dan menuduh Moskow mengancam dunia dengan senjata nuklir.

"Jika Rusia menuduh bahwa Ukraina sedang mempersiapkan sesuatu, itu berarti hanya satu hal: bahwa Rusia sendiri sedang mempersiapkannya," papar Zelensky pada Minggu.

Moskow dan Kiev saling menuduh menembaki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye, yang direbut pasukan Rusia setelah Moskow melancarkan operasi militernya di negara tetangga.

Wilayah Zaporozhye memilih pada September untuk meninggalkan Ukraina dan sejak itu diterima sebagai bagian wilayah Rusia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1339 seconds (0.1#10.140)