Zelensky Menyangkal Perintahkan Pengeboman Jembatan Crimea

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 10:58 WIB
loading...
Zelensky Menyangkal Perintahkan Pengeboman Jembatan Crimea
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyangkal memerintahkan pengeboman jembatan Crimea. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
KIEV - Presiden Ukraina Vladimir Zelensky membantah "memerintahkan" pengeboman Jembatan Crimea, awal bulan ini. Orang nomor satu Ukraina itu membuat pernyataan tersebut selama wawancara dengan stasiun televisi Kanada CTV, yang ditayangkan pada hari Rabu lalu.

Diminta mengomentari "serangan spektakuler" di jembatan itu, seperti yang dikatakan penyiar, Zelensky mengatakan Kiev tidak terlibat.

"Kami jelas tidak memerintahkan itu, sejauh yang saya tahu," katanya kepada wartawan seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (21/10/2022).



Jembatan itu dihantam ledakan dahsyat pada 8 Oktober lalu, merusak bagian lalu lintas jalan dan menewaskan tiga warga sipil, serta membakar kereta barang yang lewat. Beberapa pejabat tinggi Ukraina secara terbuka merayakan serangan itu, sementara layanan pos negara itu mengeluarkan perangko untuk memperingati ledakan tersebut, hanya beberapa jam setelah serangan itu terjadi.

Moskow secara langsung menyalahkan Kiev atas insiden itu, menyebut ledakan tersebut sebagai "serangan teroris." Pihak berwajib Rusia mengklaim telah mengetahui bagaimana bom, yang disamarkan sebagai bahan konstruksi, berhasil mencapai jembatan dari kota pelabuhan Odessa, Ukraina, melalui beberapa transit.

Penyelidik Rusia percaya plot itu dibuat oleh intelijen militer Ukraina. Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia, atau KGB di masa lalu, telah mengidentifikasi 12 orang sebagai tersangka kaki tangan dalam plot dan telah menangkap delapan dari mereka.



Daftar orang yang ditahan termasuk lima orang Rusia dan tiga warga negara asing, yang memegang paspor Ukraina dan Armenia. Seorang juru bicara intelijen militer Ukraina mengatakan kepada media bahwa FSB adalah "struktur palsu," dan laporan itu tidak layak untuk dikomentari.

Beberapa hari setelah serangan itu, Moskow meningkatkan kampanye pengeboman udaranya terhadap Ukraina, menargetkan infrastruktur kritisnya dengan rudal jelajah dan drone kamikaze. Kiev pada hari Selasa melaporkan bahwa 23 orang tewas dan lebih dari 100 terluka dalam serangan itu.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1177 seconds (0.1#10.140)