Sambangi Kamp Pelatihan Wajib Militer, Putin Unjuk Kebolehan Jadi Sniper
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pusat pelatihan wajib militer untuk pertama kalinya sejak mengumumkan mobilisasi parsial pada 21 September lalu.
Mengenakan pakaian serba hitam, orang nomor satu Rusia itu mengunjungi pusat pelatihan menembak di wilayah Ryazan, sebelah tenggara Moskow, bersama Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.
Dalam kesempatan itu, Putin berkesempatan menunjukkan kebolehannya dalam menembak dengan menggunakan senapan runduk. Mengenakan pelindung telinga dan kacamata pengaman, Putin tampak berada di bawah jaring dan melepaskan beberapa tembakan dari senapan runduk SVD Rusia
Namun Kremlin tidak menjelaskan apakah ia berhasil mencapai target, yang jarakhnya hampir 1.000 kaki seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (21/10/2022).
Foto: Tangkapan layar
Terlihat juga seorang perwira berseragam yang membawa apa yang tampaknya disebut nucler football - sebuah koper berisi kode yang diperlukan untuk mengizinkan serangan nuklir dari jarak jauh - milik presiden Rusia itu.
Dalam kesempatan lain, Putin juga tampak berbincang dengan salah satu tentara.
"Keluarga seperti apa yang kamu punya," tanya Putin.
"Seorang putri. Lima tahun," jawab sang prajurit seperti dikutip dari France 24.
Putin kemudian memeluknya dan mengucapkan: "Semoga berhasil."
Pejabat militer juga menunjukkan perlengkapan mereka yang dimobilisasi kepada Putin. Mereka berbaris dengan ransel terbuka untuk menunjukkan apa yang mereka bawa.
"Berbalik dalam lingkaran," kata seorang komandan kepada seorang prajurit untuk menunjukkan kepada pemimpin Rusia itu bahwa orang-orang itu diberi perlengkapan memadai.
"Ini sepatu bot yang luar biasa," tambahnya, saat Menteri Pertahanan Sergei Shoigu yang menemani Putin, memeriksa alas kaki tersebut.
"Semuanya untuk memenuhi tugas," kata sang komandan.
Kunjungan itu dilakukan setelah laporan bahwa orang-orang yang dimobilisasi tidak diperlengkapi dengan baik, yang menyebabkan beberapa ketidakpuasan.
Kantor berita yang dikelola negara Rusia mengatakan bahwa panglima tertinggi juga "mengamati latihan praktis" termasuk latihan kebakaran, teknik dan pelatihan medis.
Shoigu, di sisi Putin selama kunjungan itu, memberinya informasi terbaru tentang pelatihan mereka yang dipanggil dalam draf, kata kantor berita Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lebih dari 200.000 orang telah mengikuti wajib militer menjadi tentara Rusia sejak Putin mengumumkan upaya mobilisasi.
Mobilisasi Rusia ditujukan untuk menopang pasukan Moskow di Ukraina setelah serangkaian kemunduran militer.
Mengenakan pakaian serba hitam, orang nomor satu Rusia itu mengunjungi pusat pelatihan menembak di wilayah Ryazan, sebelah tenggara Moskow, bersama Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.
Dalam kesempatan itu, Putin berkesempatan menunjukkan kebolehannya dalam menembak dengan menggunakan senapan runduk. Mengenakan pelindung telinga dan kacamata pengaman, Putin tampak berada di bawah jaring dan melepaskan beberapa tembakan dari senapan runduk SVD Rusia
Namun Kremlin tidak menjelaskan apakah ia berhasil mencapai target, yang jarakhnya hampir 1.000 kaki seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (21/10/2022).
Foto: Tangkapan layar
Terlihat juga seorang perwira berseragam yang membawa apa yang tampaknya disebut nucler football - sebuah koper berisi kode yang diperlukan untuk mengizinkan serangan nuklir dari jarak jauh - milik presiden Rusia itu.
Dalam kesempatan lain, Putin juga tampak berbincang dengan salah satu tentara.
"Keluarga seperti apa yang kamu punya," tanya Putin.
"Seorang putri. Lima tahun," jawab sang prajurit seperti dikutip dari France 24.
Putin kemudian memeluknya dan mengucapkan: "Semoga berhasil."
Pejabat militer juga menunjukkan perlengkapan mereka yang dimobilisasi kepada Putin. Mereka berbaris dengan ransel terbuka untuk menunjukkan apa yang mereka bawa.
"Berbalik dalam lingkaran," kata seorang komandan kepada seorang prajurit untuk menunjukkan kepada pemimpin Rusia itu bahwa orang-orang itu diberi perlengkapan memadai.
"Ini sepatu bot yang luar biasa," tambahnya, saat Menteri Pertahanan Sergei Shoigu yang menemani Putin, memeriksa alas kaki tersebut.
"Semuanya untuk memenuhi tugas," kata sang komandan.
Kunjungan itu dilakukan setelah laporan bahwa orang-orang yang dimobilisasi tidak diperlengkapi dengan baik, yang menyebabkan beberapa ketidakpuasan.
Kantor berita yang dikelola negara Rusia mengatakan bahwa panglima tertinggi juga "mengamati latihan praktis" termasuk latihan kebakaran, teknik dan pelatihan medis.
Shoigu, di sisi Putin selama kunjungan itu, memberinya informasi terbaru tentang pelatihan mereka yang dipanggil dalam draf, kata kantor berita Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lebih dari 200.000 orang telah mengikuti wajib militer menjadi tentara Rusia sejak Putin mengumumkan upaya mobilisasi.
Mobilisasi Rusia ditujukan untuk menopang pasukan Moskow di Ukraina setelah serangkaian kemunduran militer.
(ian)