Rusia Tak Akan Tutup Perbatasan di Tengah Darurat Militer
loading...
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan tidak ada rencana saat ini untuk membatasi pergerakan orang melintasi perbatasan Rusia.
Dia mengeluarkan klarifikasi tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di empat bekas wilayah Ukraina yang baru saja bergabung dengan Rusia.
Ketika ditanya outlet berita RIA Novosti pada Rabu (19/10/2022) apakah pemerintah akan menutup perbatasan, Peskov mengatakan, “Tidak, (kami) tidak berencana untuk itu.”
Sebelumnya pada hari itu, pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Putin mengumumkan keputusan memberlakukan darurat militer di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye mulai tengah malam pada Kamis (20/10/2022).
Pada akhir September, pemerintah pro-Rusia di empat wilayah mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia.
Mayoritas warga di setiap wilayah memberikan suara mendukung langkah tersebut.
Menurut Putin, keputusannya tidak akan banyak berubah untuk wilayah-wilayah ini, karena darurat militer sudah berlaku ketika mereka bergabung dengan Rusia.
Dokumen yang ditandatangani pada Rabu hanya memberikan dasar hukum untuk darurat militer, yang sekarang berada di bawah kedaulatan Rusia, menurut presiden.
Dia juga memperkenalkan keadaan “tanggapan tingkat menengah” di sejumlah wilayah lain yang berdekatan dengan Ukraina, termasuk Republik Crimea, kota Sevastopol, serta Wilayah Krasnodar, Belgorod, Bryansk, Voronezh, Kursk, dan Rostov.
Pemerintah daerah telah diberi kekuatan tambahan untuk memastikan keamanan.
Pada hari yang sama, majelis tinggi parlemen Rusia dengan suara bulat menyetujui pemberlakuan darurat militer di beberapa bagian negara itu.
Dia mengeluarkan klarifikasi tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di empat bekas wilayah Ukraina yang baru saja bergabung dengan Rusia.
Ketika ditanya outlet berita RIA Novosti pada Rabu (19/10/2022) apakah pemerintah akan menutup perbatasan, Peskov mengatakan, “Tidak, (kami) tidak berencana untuk itu.”
Sebelumnya pada hari itu, pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Putin mengumumkan keputusan memberlakukan darurat militer di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye mulai tengah malam pada Kamis (20/10/2022).
Pada akhir September, pemerintah pro-Rusia di empat wilayah mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia.
Mayoritas warga di setiap wilayah memberikan suara mendukung langkah tersebut.
Menurut Putin, keputusannya tidak akan banyak berubah untuk wilayah-wilayah ini, karena darurat militer sudah berlaku ketika mereka bergabung dengan Rusia.
Dokumen yang ditandatangani pada Rabu hanya memberikan dasar hukum untuk darurat militer, yang sekarang berada di bawah kedaulatan Rusia, menurut presiden.
Dia juga memperkenalkan keadaan “tanggapan tingkat menengah” di sejumlah wilayah lain yang berdekatan dengan Ukraina, termasuk Republik Crimea, kota Sevastopol, serta Wilayah Krasnodar, Belgorod, Bryansk, Voronezh, Kursk, dan Rostov.
Pemerintah daerah telah diberi kekuatan tambahan untuk memastikan keamanan.
Pada hari yang sama, majelis tinggi parlemen Rusia dengan suara bulat menyetujui pemberlakuan darurat militer di beberapa bagian negara itu.
(sya)