China Temukan Cara Menggunakan Rudal Hipersonik di Kapal Induk
loading...
A
A
A
BEIJING - Ilmuwan China dilaporkan telah membuat terobosan dalam teknologi logistik, yang akan memungkinkan kapal induk tentara nasional menggunakanrudal hipersonik. Hal itu dilaporkan surat kabar South China Morning Post (SCMP) mengutip para peneliti.
"Teknologi baru ini menyederhanakan dan mempercepat perbaikan dan pemeliharaan senjata hipersonik," menurut Xiao Jun, peneliti di Akademi Rudal Lintas Udara China seperti dikutip Sputnik dari SCMP, Selasa (11/10/2022).
Menurut SCMP, senjata hipersonik China yang hingga kini belum dipertontonkan ke publik, menyerupai rudal hipersonik Kinzhal (Belati) Rusia, dan dapat mengenai berbagai sasaran bernilai tinggi di udara maupun di permukaan.
Selain itu senjata hipersonik itu dapat digunakan sebagai sebagai senjata anti-satelit.
Rudal hipersonik akan memperluas jangkauan tempur armada kapal induk China menjadi lebih dari 2.500 kilometer dengan serangan udara ultra-cepat yang dapat menembus sebagian besar sistem pertahanan udara.
Biasanya senjata jenis ini lebih sulit dirawat atau diperbaiki dibandingkan rudal konvensional, terutama di laut.
"Sampai saat ini, belum ada laporan tentang penggunaan teknologi hipersonik pada kapal induk," kata laporan itu.
Xiao Jun dan rekan-rekannya mengatakan bahwa inovasi untuk perbaikan dan pemeliharaan cepat senjata hipersonik telah lulus uji lapangan yang serius.
Teknologi ini, yang belum tersedia di negara lain, dapat diterapkan pada sejumlah besar peralatan rudal udara yang banyak digunakan di pangkalan militer pedalaman, bandara pesisir dan kapal induk di laut lepas.
"Inovasi para ilmuwan China akan membantu memperpanjang umur senjata hipersonik, yang diperlukan untuk bertahan setidaknya 10 tahun," outlet berita itu melaporkan.
"Teknologi baru ini menyederhanakan dan mempercepat perbaikan dan pemeliharaan senjata hipersonik," menurut Xiao Jun, peneliti di Akademi Rudal Lintas Udara China seperti dikutip Sputnik dari SCMP, Selasa (11/10/2022).
Menurut SCMP, senjata hipersonik China yang hingga kini belum dipertontonkan ke publik, menyerupai rudal hipersonik Kinzhal (Belati) Rusia, dan dapat mengenai berbagai sasaran bernilai tinggi di udara maupun di permukaan.
Selain itu senjata hipersonik itu dapat digunakan sebagai sebagai senjata anti-satelit.
Rudal hipersonik akan memperluas jangkauan tempur armada kapal induk China menjadi lebih dari 2.500 kilometer dengan serangan udara ultra-cepat yang dapat menembus sebagian besar sistem pertahanan udara.
Biasanya senjata jenis ini lebih sulit dirawat atau diperbaiki dibandingkan rudal konvensional, terutama di laut.
"Sampai saat ini, belum ada laporan tentang penggunaan teknologi hipersonik pada kapal induk," kata laporan itu.
Xiao Jun dan rekan-rekannya mengatakan bahwa inovasi untuk perbaikan dan pemeliharaan cepat senjata hipersonik telah lulus uji lapangan yang serius.
Teknologi ini, yang belum tersedia di negara lain, dapat diterapkan pada sejumlah besar peralatan rudal udara yang banyak digunakan di pangkalan militer pedalaman, bandara pesisir dan kapal induk di laut lepas.
"Inovasi para ilmuwan China akan membantu memperpanjang umur senjata hipersonik, yang diperlukan untuk bertahan setidaknya 10 tahun," outlet berita itu melaporkan.
(ian)