Warga Afghanistan Tuntut Penyelidikan atas Invasi AS Selama 20 Tahun

Minggu, 09 Oktober 2022 - 03:30 WIB
loading...
Warga Afghanistan Tuntut...
Warga Afghanistan Tuntut Penyelidikan atas Invasi AS Selama 20 Tahun. FOTO/Reuters
A A A
KABUL - Keluarga ribuan warga Afghanistan yang tewas dalam intervensi militer Amerika Serikat (AS) selama 20 tahun di negara itu sekarang mencari keadilan bagi orang yang mereka cintai yang telah meninggal.

Invasi ke Afghanistan pada tahun 2001 oleh pasukan koalisi pimpinan AS, yang diluncurkan dengan alasan bahwa pemerintahan Taliban yang berkuasa menyembunyikan mendiang pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, berakhir dengan penarikan pasukan asing pada malam 30 Agustus 2021.



Seperti dilaporkan Anadolu Agency, lebih dari 47.000 warga sipil kehilangan nyawa mereka dalam operasi berikutnya selama dua dekade dengan kedok "perang melawan teror" AS. Sementara jumlah warga Afghanistan yang tewas saat bekerja untuk AS telah mencapai 3.846.

Lebih dari 2.400 tentara AS juga tewas. Meskipun Washington mampu mengakhiri perang terpanjangnya dengan menarik pasukannya, penderitaan keluarga Afghanistan yang kehilangan anak-anak, ayah, ibu, dan kerabat mereka, tetap ada.

Setelah kehilangan ketiga putranya dalam operasi malam yang dilakukan pada 2018 oleh tentara AS di desa timur Vutapur di provinsi Kunar, seorang ayah yang berduka, Mohammad Ekrem Khan mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa rasa sakitnya masih segar.

"Saya bahkan tidak bisa menghadiri pemakaman anak-anak saya yang masih kecil karena jalanan tidak aman, dan itu lebih menyakitkan saya," kata Khan, yang berada di ibu kota Kabul selama operasi yang disebut tentara AS yang membunuh putra-putranya. Abidullah (12), Abdul Kahhar (20), dan Abu Zer (26), di depan ibu mereka.



Rasa sakitnya masih jelas, Khan menuntut penyelidikan atas kematian mereka dan hukuman bagi para pelaku, menyatakan bahwa putranya tidak memiliki hubungan dengan teroris.

Sementara Yusuf Khan, yang tiga saudara laki-lakinya dibunuh oleh tentara AS, mengatakan dia juga dipukuli habis-habisan. "Setelah tentara AS membunuh tiga saudara laki-laki saya, mereka menyiksa saya dan membawa saya ke Lapangan Terbang Bagram. Saya ditahan di sana selama 18 hari dan disiksa di penjara di pangkalan ini," jelasnya.

"Saya bahkan tidak bisa menghadiri pemakaman saudara laki-laki saya. Pada hari ke-19, mereka membebaskan saya tanpa mengatakan apa-apa. Sekarang, saya menginginkan keadilan," lanjut Yusuf.

Yusuf juga menuntut agar kekejaman yang dilakukan oleh AS di Afghanistan terungkap, dengan alasan bahwa ribuan insiden serupa telah terjadi di seluruh Afghanistan. Ia juga menuntut pemerintah AS membayar kompensasi atas kerugian dan kehilangan yang dialami rakyat Afghanistan.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Alasan Aneh Meghan Markle...
Alasan Aneh Meghan Markle Tetap Memiliki Gelar Kerajaan Meski Tak Lagi Jadi Bangsawan
Lebaran Ayu Ting Ting...
Lebaran Ayu Ting Ting Tak Sama Lagi, Ini Sosok yang Dirindukan
7 Contoh Teks Pidato...
7 Contoh Teks Pidato Halalbihalal Idulftri 1446 H untuk Segala Suasana
Berita Terkini
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
27 menit yang lalu
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
1 jam yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
5 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
10 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
11 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
12 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved