Indonesia Menentang Debat PBB soal Perlakuan China terhadap Muslim Uighur
loading...
A
A
A
JENEWA - Indonesia menjadi bagian dari 19 anggota Dewan HAM PBB yang memberikan suara menentang perdebatan tentang perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.
China selama ini diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang meluas terhadap Muslim Uighur dan minoritas lainnya di wilayah Xinjiang.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya bulan lalu membawa rancangan keputusan yang menargetkan China ke Dewan HAM PBB, mengajukan debat tentang krisis Xinjiang.
Langkah itu dilakukan setelah mantan Kepala HAM PBB Michelle Bachelet merilis laporan tentang Xinjiang yang telah lama tertunda. Laporan itu menyebut minoritas Muslim Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang mengalami penyiksaan.
Negara-negara Barat berpikir bahwa tidak lebih dari sekadar berbicara tentang temuan-temuan itu.
Namun dalam momen drama tajam, negara-negara di Dewan HAM PBB yang beranggotakan 47 negara di Jenewa memilih 19:17 menentang mengadakan debat tentang HAM di Xinjiang, dengan 11 negara lainnya abstain.
"Ini adalah kemenangan bagi negara-negara berkembang dan kemenangan bagi kebenaran dan keadilan," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying di Twitter.
Amnesty International mencap pemungutan suara itu lucu, sementara Human Rights Watch (HRW) mengatakan itu mengkhianati korban pelecehan.
“Amerika Serikat mengutuk pemungutan suara hari ini yang mencegah diskusi tentang Xinjiang,” tulis Duta Besar AS untuk Dewan HAM PBB Michele Taylor di Twitter.
China selama ini diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang meluas terhadap Muslim Uighur dan minoritas lainnya di wilayah Xinjiang.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya bulan lalu membawa rancangan keputusan yang menargetkan China ke Dewan HAM PBB, mengajukan debat tentang krisis Xinjiang.
Langkah itu dilakukan setelah mantan Kepala HAM PBB Michelle Bachelet merilis laporan tentang Xinjiang yang telah lama tertunda. Laporan itu menyebut minoritas Muslim Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang mengalami penyiksaan.
Negara-negara Barat berpikir bahwa tidak lebih dari sekadar berbicara tentang temuan-temuan itu.
Namun dalam momen drama tajam, negara-negara di Dewan HAM PBB yang beranggotakan 47 negara di Jenewa memilih 19:17 menentang mengadakan debat tentang HAM di Xinjiang, dengan 11 negara lainnya abstain.
"Ini adalah kemenangan bagi negara-negara berkembang dan kemenangan bagi kebenaran dan keadilan," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying di Twitter.
Amnesty International mencap pemungutan suara itu lucu, sementara Human Rights Watch (HRW) mengatakan itu mengkhianati korban pelecehan.
“Amerika Serikat mengutuk pemungutan suara hari ini yang mencegah diskusi tentang Xinjiang,” tulis Duta Besar AS untuk Dewan HAM PBB Michele Taylor di Twitter.