Tiru Trik Putin, Ceko Didesak Caplok Kaliningrad dari Rusia
loading...
A
A
A
"Kami percaya bahwa Rusia telah bermain dengan Kaliningrad terlalu lama dan sudah waktunya untuk mengirimnya kembali ke satu negara, seperti yang telah menjadi kebiasaan dalam waktu kurang dari 800 tahun keberadaannya. Dan sejak kota itu didirikan untuk menghormati Raja Ceko, itu harus diserahkan ke tangan pemilik yang sah—Republik Ceko," bunyi petisi tersebut.
“Seperti yang ditunjukkan Rusia kepada kami di Crimea dan sekarang menunjukkan kepada kami di timur Ukraina, tidak apa-apa untuk melangkah ke wilayah negara asing, mengumumkan referendum di sana dan kemudian mencaplok wilayah tersebut. Dengan demikian, kami memiliki kesempatan unik untuk memperluas wilayah Ceko dan akhirnya mendapatkan akses ke laut," lanjut petisi itu, seperti dikutip Newsweek, Kamis (6/10/2022).
"Oleh karena itu, kami menuntut pemerintah Republik Ceko untuk mengirim tentara Ceko ke Kaliningrad, mengumumkan referendum yang akan berakhir dengan hasil 98 persen mendukung bergabung dengan Republik Ceko, dan kemudian mencaplok Kaliningrad dan mengganti namanya menjadi Kralovec."
Pemerintah Republik Ceko belum merespons seruan pencaplokan Kaliningrad dari Rusia. Namun, petisi tersebut telah memicu masyarakat negara itu untuk berkomentar.
"Menurut standar Rusia, Kaliningrad hanya milik kita!" bunyi komentar salah satu penandatangan petisi.
"Republik Ceko layak mendapatkan laut dan penduduk Kaliningrad ingin menjadi milik Republik Ceko!" bunyi komentar lainnya.
"Saya merasa perlu untuk melindungi putri dan putra Kerajaan Bohemia di kota ini!" tulis penandatangan lainnya, menyebutkan kebutuhan yang diproklamirkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina demi membela warga Rusia di negara tetangga.
Gagasan agar Republik Ceko mencaplok Kaliningrad dari Rusia juga dianut oleh anggota Parlemen Uni Eropa Tomas Zdechovsky.
Pada hari Senin, Zdechovsky mem-posting ulang tweet dari seorang warga Polandia, yang mengatakan: "Waktunya telah tiba untuk membagi Kaliningrad sehingga saudara-saudara Ceko kami akhirnya memiliki akses ke laut."
Politisi itu mengatakan bahwa jika Moskow bersedia meluncurkan referendum palsu di Ukraina dan secara ilegal mencaplok wilayah negara itu, maka ia harus siap untuk membahas status Kaliningrad.
“Seperti yang ditunjukkan Rusia kepada kami di Crimea dan sekarang menunjukkan kepada kami di timur Ukraina, tidak apa-apa untuk melangkah ke wilayah negara asing, mengumumkan referendum di sana dan kemudian mencaplok wilayah tersebut. Dengan demikian, kami memiliki kesempatan unik untuk memperluas wilayah Ceko dan akhirnya mendapatkan akses ke laut," lanjut petisi itu, seperti dikutip Newsweek, Kamis (6/10/2022).
"Oleh karena itu, kami menuntut pemerintah Republik Ceko untuk mengirim tentara Ceko ke Kaliningrad, mengumumkan referendum yang akan berakhir dengan hasil 98 persen mendukung bergabung dengan Republik Ceko, dan kemudian mencaplok Kaliningrad dan mengganti namanya menjadi Kralovec."
Pemerintah Republik Ceko belum merespons seruan pencaplokan Kaliningrad dari Rusia. Namun, petisi tersebut telah memicu masyarakat negara itu untuk berkomentar.
"Menurut standar Rusia, Kaliningrad hanya milik kita!" bunyi komentar salah satu penandatangan petisi.
"Republik Ceko layak mendapatkan laut dan penduduk Kaliningrad ingin menjadi milik Republik Ceko!" bunyi komentar lainnya.
"Saya merasa perlu untuk melindungi putri dan putra Kerajaan Bohemia di kota ini!" tulis penandatangan lainnya, menyebutkan kebutuhan yang diproklamirkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina demi membela warga Rusia di negara tetangga.
Gagasan agar Republik Ceko mencaplok Kaliningrad dari Rusia juga dianut oleh anggota Parlemen Uni Eropa Tomas Zdechovsky.
Pada hari Senin, Zdechovsky mem-posting ulang tweet dari seorang warga Polandia, yang mengatakan: "Waktunya telah tiba untuk membagi Kaliningrad sehingga saudara-saudara Ceko kami akhirnya memiliki akses ke laut."
Politisi itu mengatakan bahwa jika Moskow bersedia meluncurkan referendum palsu di Ukraina dan secara ilegal mencaplok wilayah negara itu, maka ia harus siap untuk membahas status Kaliningrad.