Tolak Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe, Pria Jepang Nekat Bakar Diri

Rabu, 21 September 2022 - 12:00 WIB
loading...
Tolak Pemakaman Kenegaraan...
Tolak Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe, Pria Jepang Nekat Bakar Diri. FOTO/Reuters
A A A
TOKYO - Seorang pria dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri setelah membakar dirinya di dekat kantor Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo, Rabu (21/9/2022). Polisi dan kantor PM Jepang menolak mengomentari insiden ini.

TV Asahi melaporkan, pria itu membakar dirinya sendiri setelah memberi tahu polisi bahwa dia menentang rencana pemakaman kenegaraan untuk mantan perdana menteri Shinzo Abe yang terbunuh beberapa waktu lalu.



Stasiun televisi itu juga melaporkan, seorang petugas polisi yang mencoba memadamkan api terluka dalam proses tersebut. Sementara kantor berita Kyodo dan outlet lainnya mengatakan, polisi dipanggil ke tempat kejadian setelah laporan seorang pria "dilalap api".

Dilaporkan pula, sebuah catatan ditemukan di dekat pria itu. Catatan itu mengungkapkan penentangannya terhadap pemakaman Abe.

“Laporan dibuat sekitar pukul 6.50 pagi, ketika pria itu membakar dirinya sendiri di distrik Kasumigaseki di bangsal Chiyoda di Tokyo,” sebut laporan Kyodo.



Beberapa kantor kementerian kabinet terletak di distrik Kasumigaseki, termasuk tempat kerja resmi dan kediaman Perdana Menteri Jepang. Kyodo menambahkan bahwa beberapa vegetasi dibakar tanpa merusak bangunan di sekitarnya.

Abe, perdana menteri terlama di Jepang, ditembak mati pada 8 Juli saat berkampanye. Pemakaman kenegaraan yang didanai publik untuk menghormatinya akan diadakan pada 27 September, dengan sekitar 6.000 orang dari Jepang dan luar negeri akan ambil bagian.



Tetapi, penentangan terhadap acara tersebut telah berkembang karena pengungkapan setelah pembunuhan Abe atas hubungan antara Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dan Gereja Unifikasi yang kontroversial. Tersangka dalam kematian Abe mengatakan, gereja telah membuat ibunya bangkrut dan dia merasa mantan perdana menteri mendukungnya.

Mayoritas orang Jepang sekarang menentang pemakaman tersebut, dengan protes yang direncanakan menjelang upacara dan pada hari itu akan diadakan, dan ini telah membuat dukungan Perdana Menteri Fumio Kishida saat ini menurun.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1924 seconds (0.1#10.140)