Misteri Terbesar Kaitan Serangan 9/11 di AS dengan Arab Saudi

Senin, 12 September 2022 - 13:54 WIB
loading...
A A A
“Gugatan itu bisa berakhir dengan beberapa jenis kesepakatan, imbalan, atau akan hilang,” kata Kirk Lippold, mantan komandan USS Cole yang merupakan asisten profesor di Akademi Angkatan Laut dan pakar terorisme.

Kapal perusaknya diserang oleh teroris 12 Oktober 2000, saat melakukan pemberhentian bahan bakar yang telah diatur sebelumnya di pelabuhan Aden, Yaman.

Lippold mengatakan gugatan terhadap pemerintah Arab Saudi dapat menjaga tekanan pada kerajaan untuk mencari lebih banyak reformasi, tetapi pemerintah AS tetap terkait dengan negara itu dalam perang melawan ekstremis Islam.

“Ini adalah pengakuan yang keras bahwa Anda kadang-kadang harus berurusan dengan pemerintah yang buruk,” jelasnya, menambahkan bahwa keluarga korban serangan 9/11 telah menderita kerugian yang tak terbayangkan, tetapi hasil dari gugatan itu tidak pasti.

Debra Burlingame, yang saudara laki-lakinya adalah salah satu pilot yang tewas dalam Penerbangan 77, mengatakan bahwa membuat koneksi Arab Saudi ke publik akan menjadi sejarah. Tapi dia mengatakan pengadilan lain juga harus dimulai—pengadilan militer di Teluk Guantanamo, Kuba.

"Kata yang kami terima adalah (Presiden Joe) Biden ingin menutup persidangan dengan kesepakatan pembelaan dan mencabut hukuman mati," kata Burlingame.

"Ini adalah perjalanan yang sangat panjang."

Proses itu tidak akan terbuka untuk umum. Ini tetap menjadi kasus hukuman mati terhadap dalang serangan 9/11 Khalid Sheikh Mohammed dan empat kaki tangan lainnya.

“Sungguh menggelikan karena butuh waktu selama ini,” kata Brian Sullivan, seorang pensiunan pejabat Administrasi Penerbangan Federal yang berbasis di Boston yang memperingatkan serangan teroris di Logan beberapa bulan sebelum itu terjadi.

“Mereka semua seharusnya diadili dan digantung sejak lama,” katanya kepada Boston Herald.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1393 seconds (0.1#10.140)