Ratusan Pejabat Era Mantan Presiden George W Bush Dukung Biden
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ratusan pejabat yang bekerja untuk mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush mendukung kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.
Mereka menjadi kelompok terbaru dari Partai Republik yang menentang terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS.
“Para pejabat itu termasuk sejumlah sekretaris Kabinet dan pejabat senior lain di pemerintahan Bush yang membentuk komite aksi politik (Super PAC), 43 Alumni untuk Biden, untuk mendukung mantan wakil presiden pada pemilu 3 November,” kata tiga orang yang terlibat pembentukan kelompok itu. Bush merupakan presiden AS ke-43.
Super PAC diluncurkan pada Rabu (1/7) dengan website dan halaman Facebook. Kelompok itu akan merilis sejumlah video testimony yang memuji Biden dari para petinggi Partai Republik.
Kelompok itu merupakan grup terbaru Republik yang menentang terpilihnya kembali Trump. Gerakan ini pun menunjukkan Trump telah terasing di partainya sendiri, terutama dalam responnya terhadap pandemi virus corona dan protes ketidakadilan rasial serta kebrutalan polisi terhadap kulit hitam Amerika.
“Kami tahu apa yang normal dan apa yang tidak normal, dan apa yang kita lihat sangat tidak normal. Presiden adalah bahaya,” papar Jennifer Millikin, salah satu penggerak 43 Alumni yang bekerja saat kampanye pemilu Bush pada 2004 dan kemudian dalam Administrasi Layanan Umum.
Dua anggota lain yang bicara pada Reuters adalah Karen Kirksey dan Kristopher Purcell. Kirksey merupakan salah satu tim kampanye Bush pada 2000. Purcell bekerja sebagai pejabat komunikasi Gedung Putih di era Bush. (Lihat Video: Diburu Peminat Sepeda Lipat, Kreuz Produksi Ratusan Sepeda)
Freddy Ford, juru bicara Bush menyatakan Bush sudah pensiun dan tidak akan membayang-bayangi pemilu ini. (Lihat Infografis: AU India Lebih Diunggulkan, Jika Perang Udara dengan AU China)
Mereka menjadi kelompok terbaru dari Partai Republik yang menentang terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS.
“Para pejabat itu termasuk sejumlah sekretaris Kabinet dan pejabat senior lain di pemerintahan Bush yang membentuk komite aksi politik (Super PAC), 43 Alumni untuk Biden, untuk mendukung mantan wakil presiden pada pemilu 3 November,” kata tiga orang yang terlibat pembentukan kelompok itu. Bush merupakan presiden AS ke-43.
Super PAC diluncurkan pada Rabu (1/7) dengan website dan halaman Facebook. Kelompok itu akan merilis sejumlah video testimony yang memuji Biden dari para petinggi Partai Republik.
Kelompok itu merupakan grup terbaru Republik yang menentang terpilihnya kembali Trump. Gerakan ini pun menunjukkan Trump telah terasing di partainya sendiri, terutama dalam responnya terhadap pandemi virus corona dan protes ketidakadilan rasial serta kebrutalan polisi terhadap kulit hitam Amerika.
“Kami tahu apa yang normal dan apa yang tidak normal, dan apa yang kita lihat sangat tidak normal. Presiden adalah bahaya,” papar Jennifer Millikin, salah satu penggerak 43 Alumni yang bekerja saat kampanye pemilu Bush pada 2004 dan kemudian dalam Administrasi Layanan Umum.
Dua anggota lain yang bicara pada Reuters adalah Karen Kirksey dan Kristopher Purcell. Kirksey merupakan salah satu tim kampanye Bush pada 2000. Purcell bekerja sebagai pejabat komunikasi Gedung Putih di era Bush. (Lihat Video: Diburu Peminat Sepeda Lipat, Kreuz Produksi Ratusan Sepeda)
Freddy Ford, juru bicara Bush menyatakan Bush sudah pensiun dan tidak akan membayang-bayangi pemilu ini. (Lihat Infografis: AU India Lebih Diunggulkan, Jika Perang Udara dengan AU China)
(sya)