Menlu Rusia Belum Dapat Visa AS untuk Hadiri Pertemuan PBB di New York
loading...
A
A
A
NEW YORK - Rusia telah meminta 56 visa dari Amerika Serikat (AS) untuk mengizinkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan delegasinya melakukan perjalanan ke New York guna menghadiri pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB bulan ini. Namun, hingga kini AS belum mengeluarkan visa kunjungan tersebut.
Ke-56 visa yang diminta oleh Moskow termasuk tim diplomat lanjutan untuk mempersiapkan kedatangan Lavrov dan delegasinya untuk pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB di New York, yang dimulai pada 20 September.
Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dilihat oleh Reuters pada Jumat (2/9/2022), Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan ini "mengkhawatirkan" karena selama beberapa bulan terakhir Washington "terus-menerus menolak untuk memberikan visa masuk" ke sejumlah warga Rusia untuk menghadiri acara PBB lainnya.
“Belum ada visa AS yang diberikan kepada wartawan yang menemani Lavrov dan awak pesawat,” kata Nebenzia.
Dia meminta Guterres untuk "sekali lagi menekankan kepada pihak berwenang AS bahwa mereka harus segera mengeluarkan visa yang diminta untuk semua delegasi Rusia dan orang-orang yang menyertainya, termasuk jurnalis Rusia."
PBB sendiri mengaku sudah proaktif mengusahaan agar delegasi Rusia bisa datang ke New York. “Guterres dan pejabat senior PBB lainnya berhubungan dekat dengan AS dan Rusia mengenai visa tersebut, kata juru bicara PBB, Eri Kaneko.
"Kami secara proaktif terlibat dengan Misi AS tentang visa dan bekerja sama dengan Misi pada kasus-kasus tertentu yang menjadi perhatian kami. Kami melakukannya dalam kasus ini," lanjut Kaneko.
Hubungan antara AS dan Rusia memburuk sejak Moskow menginvasi negara tetangga Ukraina pada Februari lalu. Sejak itu, AS telah lama membatasi diplomat Rusia di PBB dan mengunjungi delegasi Rusia untuk bepergian lebih dari 40 km dari New York City tanpa persetujuan sebelumnya dari Washington.
Ke-56 visa yang diminta oleh Moskow termasuk tim diplomat lanjutan untuk mempersiapkan kedatangan Lavrov dan delegasinya untuk pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB di New York, yang dimulai pada 20 September.
Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dilihat oleh Reuters pada Jumat (2/9/2022), Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan ini "mengkhawatirkan" karena selama beberapa bulan terakhir Washington "terus-menerus menolak untuk memberikan visa masuk" ke sejumlah warga Rusia untuk menghadiri acara PBB lainnya.
“Belum ada visa AS yang diberikan kepada wartawan yang menemani Lavrov dan awak pesawat,” kata Nebenzia.
Dia meminta Guterres untuk "sekali lagi menekankan kepada pihak berwenang AS bahwa mereka harus segera mengeluarkan visa yang diminta untuk semua delegasi Rusia dan orang-orang yang menyertainya, termasuk jurnalis Rusia."
PBB sendiri mengaku sudah proaktif mengusahaan agar delegasi Rusia bisa datang ke New York. “Guterres dan pejabat senior PBB lainnya berhubungan dekat dengan AS dan Rusia mengenai visa tersebut, kata juru bicara PBB, Eri Kaneko.
"Kami secara proaktif terlibat dengan Misi AS tentang visa dan bekerja sama dengan Misi pada kasus-kasus tertentu yang menjadi perhatian kami. Kami melakukannya dalam kasus ini," lanjut Kaneko.
Hubungan antara AS dan Rusia memburuk sejak Moskow menginvasi negara tetangga Ukraina pada Februari lalu. Sejak itu, AS telah lama membatasi diplomat Rusia di PBB dan mengunjungi delegasi Rusia untuk bepergian lebih dari 40 km dari New York City tanpa persetujuan sebelumnya dari Washington.