Akankah NATO Menyerang Rusia? Simak Penjelasan Lengkapnya
loading...
A
A
A
Hal tersebut akan menjadi mimpi buruk untuk benua Eropa apabila perang nuklir terjadi.
Konfrontasi dengan negara adidaya nuklir yang setara dengan NATO dapat berisiko meningkatkan konflik menjadi perang nuklir.
Amerika Serikat sebagai pionir NATO menolak untuk perang dengan Rusia. Namun, pihak Amerika Serikat masih memasok Ukraina dengan senjata-senjata.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, pada Kamis (4/8/2022) mengatakan, aliansi militer Barat mempunyai tugas bersama guna mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan invasi Rusia serta mencegah konflik menyebar menjadi perang antara Rusia dan NATO.
NATO mempunyai tanggung jawab untuk mendukung Ukraina dan rakyat Ukraina yang sudah menjadi sasaran perang agresi.
Stoltenberg juga mengatakan, dunia akan menjadi tempat yang lebih berbahaya apabila Presiden Vladimir Putin mendapatkan apa yang diinginkannya melalui kekuatan militer.
Invasi Rusia sejak Februari 2022 ini telah memicu pergeseran geopolitik. NATO menggunakan sistem keamanan kolektif, di mana negara-negara anggota independennya setuju untuk saling membela diri dalam menanggapi serangan oleh pihak eksternal mana pun.
Ukraina bukan bagian dari NATO, sehingga tanggapan Barat terhadap invasi Rusia terfokus pada sanksi serta penyediaan militer.
NATO tidak akan secara langsung melibatkan pasukannya dalam konflik Rusia-Ukraina, kecuali salah satu negara anggota diserang.
Konfrontasi dengan negara adidaya nuklir yang setara dengan NATO dapat berisiko meningkatkan konflik menjadi perang nuklir.
Amerika Serikat sebagai pionir NATO menolak untuk perang dengan Rusia. Namun, pihak Amerika Serikat masih memasok Ukraina dengan senjata-senjata.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, pada Kamis (4/8/2022) mengatakan, aliansi militer Barat mempunyai tugas bersama guna mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan invasi Rusia serta mencegah konflik menyebar menjadi perang antara Rusia dan NATO.
NATO mempunyai tanggung jawab untuk mendukung Ukraina dan rakyat Ukraina yang sudah menjadi sasaran perang agresi.
Stoltenberg juga mengatakan, dunia akan menjadi tempat yang lebih berbahaya apabila Presiden Vladimir Putin mendapatkan apa yang diinginkannya melalui kekuatan militer.
Invasi Rusia sejak Februari 2022 ini telah memicu pergeseran geopolitik. NATO menggunakan sistem keamanan kolektif, di mana negara-negara anggota independennya setuju untuk saling membela diri dalam menanggapi serangan oleh pihak eksternal mana pun.
Ukraina bukan bagian dari NATO, sehingga tanggapan Barat terhadap invasi Rusia terfokus pada sanksi serta penyediaan militer.
NATO tidak akan secara langsung melibatkan pasukannya dalam konflik Rusia-Ukraina, kecuali salah satu negara anggota diserang.