Kabur dari Perang, Warga Ukraina Tempati Tanah Palestina yang Diduduki Israel

Rabu, 31 Agustus 2022 - 03:50 WIB
loading...
A A A
Tak lama setelah invasi Rusia, Dewan Yesha, organisasi payung yang mewakili 475.000 orang Israel di Tepi Barat, adalah salah satu kelompok Israel yang mengirim tim ke negara-negara perbatasan dan kemudian Ukraina, di mana mereka menyediakan layanan konseling dan mendistribusikan bantuan.

Namun mereka memiliki lebih banyak untuk ditawarkan kepada orang-orang Yahudi Ukraina—sebuah tanah air baru.

"Mereka yang ingin menjadikan Aliyah, kami menawarkan mereka pilihan untuk tinggal di sini dan kami dapat menghubungkan mereka dengan otoritas regional dan dengan keluarga berbahasa Rusia yang dapat menemani mereka dalam proses integrasi mereka," kata direktur Dewan Yesha Yigal Dilmoni kepada AFP, Selasa (30/8/2022).

"Jika Anda tinggal di sini, di tanah Injil, itu membuat Aliyah Anda ke Israel lebihberarti," kata Dilmoni mengacu pada Tepi Barat.

Menurut Dilmoni, sekitar 60 keluarga Ukraina, termasuk German, telah pindah ke Tepi Barat sejak krisis pengungsi dimulai.

Dari Diduduki Menjadi "Penduduk"

Bagi banyak orang Israel, Tepi Barat adalah tanah leluhur orang-orang Yahudi, yang direbut dari Yordania dalam perang Timur Tengah 1967.

Tetapi masyarakat internasional melihat kontrol Israel atas wilayah itu dan permukiman yang dibangunnya di sana sebagai ilegal dan hambatan bagi kemungkinan kesepakatan damai dengan Palestina.

Awal tahun ini, presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan keprihatinannya bahwa orang-orang Yahudi Ukraina akan melarikan diri dari perang untuk bergabung dengan ekspatriat lain dari bekas Uni Soviet di permukiman.

Dia juga menuduh Barat menerapkan "standar ganda" atas sanksi yang dikenakan pada Rusia tetapi tidak pada Israel atas invasinya ke Tepi Barat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)