Kota di Italia Sewa Dukun untuk Melawan Kekeringan Parah
loading...
A
A
A
ROMA - Satu kota di Italia yang dilanda kekeringan telah menyewa seorang dukun atau mistikus untuk mencari air bawah tanah dengan bantuan pendulum.
Langkah putus asa ini dilakukan di tengah gelombang panas yang memecahkan rekor di seluruh benua Eropa.
Bajardo, kota kecil di pantai Liguria dengan kurang dari 350 orang, berjanji membayar seorang pria bernama Renato Labolani USD297 untuk melakukan "survei air dengan metode psikis pertanian," ungkap kontrak yang dibuat kota tersebut.
Labolani mempraktikkan dowsing, metode mendeteksi air tanah dengan menggunakan tongkat bercabang, tongkat atau pendulum.
Kebanyakan dowser percaya alat mereka dapat mengambil getaran alami dari air di bawah tanah.
“Saya menggunakan pendulum yang memberi tahu saya segalanya: di mana air berada, berapa banyak di sana, seberapa dalam,” papar Labolani, yang memiliki pengalaman 30 tahun di lapangan, mengatakan kepada surat kabar Il Foglio, Selasa.
“Saya bertanya: berapa banyak (air) di daerah ini? Lima ratus liter, seribu, tiga ribu? Saya berjalan selama pendulum bergerak, dan kemudian bandul itu berhenti,” ungkap dia.
Walikota Remo Moraglia mengatakan kepada surat kabar itu bahwa dia percaya pada Labolani, tetapi siap membayar pemerintah kota dari kantongnya sendiri jika sang dukun tidak menemukan jumlah air yang cukup.
Langkah putus asa ini dilakukan di tengah gelombang panas yang memecahkan rekor di seluruh benua Eropa.
Bajardo, kota kecil di pantai Liguria dengan kurang dari 350 orang, berjanji membayar seorang pria bernama Renato Labolani USD297 untuk melakukan "survei air dengan metode psikis pertanian," ungkap kontrak yang dibuat kota tersebut.
Labolani mempraktikkan dowsing, metode mendeteksi air tanah dengan menggunakan tongkat bercabang, tongkat atau pendulum.
Kebanyakan dowser percaya alat mereka dapat mengambil getaran alami dari air di bawah tanah.
“Saya menggunakan pendulum yang memberi tahu saya segalanya: di mana air berada, berapa banyak di sana, seberapa dalam,” papar Labolani, yang memiliki pengalaman 30 tahun di lapangan, mengatakan kepada surat kabar Il Foglio, Selasa.
“Saya bertanya: berapa banyak (air) di daerah ini? Lima ratus liter, seribu, tiga ribu? Saya berjalan selama pendulum bergerak, dan kemudian bandul itu berhenti,” ungkap dia.
Walikota Remo Moraglia mengatakan kepada surat kabar itu bahwa dia percaya pada Labolani, tetapi siap membayar pemerintah kota dari kantongnya sendiri jika sang dukun tidak menemukan jumlah air yang cukup.