Siksa dan Bunuh Tawanan, Rusia Tawarkan Hadiah untuk 2 Komandan Batalion Azov

Kamis, 25 Agustus 2022 - 06:02 WIB
loading...
Siksa dan Bunuh Tawanan, Rusia Tawarkan Hadiah untuk 2 Komandan Batalion Azov
Rusia tawarkan hadiah untuk 2 komandan batalion Azov. Foto/Russia Today
A A A
MOSKOW - Rusia menawarkan hadiah untuk setiap informasi yang mengarah pada penangkapan dua komandanbatalion Azov. Keduanya dituding secara brutal telah menyiksa dan membunuh tawanan perang Rusia.

Tawaran hadiah untuk keduanya diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Rabu waktu setempat.

Rusia menawarkan hadiah untuk Konstantin Nemichev (28) dan Sergey Velichko (26), yang telah menjabat sebagai komandan di batalion Azov. Unit tersebut dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Mahkamah Agung Rusia pada bulan Juni lalu.



Keduanya telah dimasukkan ke dalam daftar buronan internasional, serta daftar sepuluh penjahat buronan yang sangat berbahaya Rusia.

“Pimpinan Kementerian Dalam Negeri Federasi Rusia telah memutuskan untuk menawarkan hadiah atas bantuan dalam menahan komandan batalion nasionalis Ukraina Konstantin Nemichev dan Sergey Velichko, yang dituduh melakukan kejahatan berdasarkan Pasal 317 KUHP Federasi Rusia,” bunyi rilis Kementerian Dalam Negeri Rusia seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (25/8/2022).

Rusia akan memberikan hadiah satu juta rubel atau sekitar Rp247 juta untuk informasi tentang setiap individu.

Kementerian Dalam Negeri Rusia sebelumnya menyerukan penangkapan dua komandan Azov pada bulan Mei setelah Komite Investigasi Rusia mengidentifikasi mereka bertanggung jawab telah menyebabkan banyak cedera tubuh, termasuk dengan penggunaan senjata api kepada setidaknya delapan prajurit Rusia, yang membawa maksimum hukuman seumur hidup di penjara.



Baik Nemichev dan Velichko saat ini merupakan bagian dari resimen Kraken yang beroperasi di dekat kota Kharkov, yang terdiri dari veteran Azov dan pejuang serta sukarelawan neo-Nazi lainnya.

Resimen itu menggambarkan dirinya sebagai unit pengintaian dan sabotase khusus di bawah Kementerian Pertahanan Ukraina , yang beroperasi secara terpisah dari Angkatan Bersenjata.

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukan Kraken telah mengeksekusi sekitar 100 rekan tentara Ukraina yang telah meninggalkan posisi mereka di tengah terobosan Rusia di wilayah Kharkov. Menurut Moskow, eksekusi dilakukan untuk menekan kepanikan dan mengintimidasi personel Angkatan Bersenjata Ukraina.


(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1114 seconds (0.1#10.140)