Drone Serang Markas Besar Armada Laut Hitam Rusia di Krimea

MOSKOW - Satu pesawat tak berawak (UAV atau drone) Ukraina menabrak markas Armada Laut Hitam Rusia di pelabuhan Sevastopol Krimea pada Sabtu pagi (20/8/2022).

Kabar tersebut diungkapkan Gubernur Mikhail Razvozhayev.



UAV yang terbang rendah terlihat mendekati kota dari teluk, tetapi hanya ditembak jatuh setelah berada di atas markas.

“Drone itu menabrak atap gedung dan terbakar,” papar Razvozhayev di Telegram.



Dia menambahkan pertahanan udara Rusia memungkinkan kerusakan dari serangan drone diminimalkan.

Gubernur mengatakan tidak ada korban atau kerusakan signifikan akibat serangan itu, yang dia tuduhkan pada Ukraina.

Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan gumpalan asap hitam tebal yang berasal dari atap markas Armada Laut Hitam.



Markas besar itu diserang oleh pesawat tak berawak pada akhir Juli, menyebabkan enam orang terluka dan mendorong pembatalan perayaan Hari Angkatan Laut di Sevastopol.

Tak lama setelah insiden di Sevastopol, Gubernur Krimea Sergey Aksyonov mengatakan drone lain telah ditembak jatuh di barat semenanjung.

Ajudan Gubernur Krimea, Oleg Kryuckov, mengatakan di Telegram bahwa tujuan dari serangan drone yang sedang berlangsung adalah “bukan militer, tetapi psikologis” karena UAV hanya membawa muatan kecil bahan peledak, tidak dapat menyebabkan kerusakan yang luas.

Dia menyarankan penduduk tetap tenang dan melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwenang.

Ada juga beberapa laporan tentang pertahanan udara yang diaktifkan di berbagai bagian Krimea karena UAV yang masuk pada Jumat.

Pada Selasa, depot amunisi sementara di Krimea utara menjadi sasaran dalam apa yang disebut Kementerian Pertahanan Rusia sebagai “tindakan sabotase.”

Pekan lalu, kebakaran dan serangkaian ledakan di lapangan terbang Saki di bagian barat semenanjung itu menyebabkan satu orang tewas dan 14 orang lainnya luka-luka.