Tembak Jatuh Jet Tempur Su-34 Rusia dengan Senapan, Pria Tua Ukraina Diberi Medali
loading...
A
A
A
KIEV - Seorang pria tua Ukraina berhasil menembak jatuh jet tempur Su-34 Rusia hanya dengan senapan. Atas aksinya, dia dicap sebagai pahlawan dan diberi medali.
Layanan Perbatasan Negara Ukraina pada Jumat (19/8/2022) mengumumkan bahwa para pejabat telah menghadiahkan medali untuk pria pensiunan, Valeriy Fedorovych.
Para pejabat mengatakan bahwa pada bulan Maret, ketika pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin terus-menerus membombardir Chernihiv di Ukraina, Fedorovych mengambil senapannya dan melepaskan tembakan.
"Pahlawan di antara kita," kata para pejabat, yang menambahkan bahwa setelah Fedorovych menembaki jet dengan senapannya, pesawat tempur musuh Su-34 menjadi sasaran dan dihancurkan.
"Pesawat itu jatuh, dan pahlawan kita menerima medali 'Atas bantuan dalam perlindungan perbatasan negara'," kata Layanan Perbatasan Negara Ukraina, seperti dikutip Newsweek, Sabtu (20/8/2022).
Pemerintah Ukraina telah merilis video pendek yang menunjukkan Fedorovych dengan senapan tersandang di bahunya, berjalan melalui gedung-gedung yang dihancurkan oleh invasi Rusia.
"Di lap kedua, bagaimana hasilnya? Saya 'bang' dengan tongkat [senapan] saya. Dan itu seperti 'bang'. Dan itu [jet tempur Su-34 Rusia] jatuh," kata Fedorovych dalam video tersebut.
Video itu juga menyisipkan insiden saat jet tempur Su-34 Rusia ditembak jatuh. Sorak-sorai dan tepuk tangan terdengar di latar belakang video saat pesawat jatuh dengan cepat.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memakan banyak korban di Chernihiv, yang terletak sekitar 88 mil dari Ibu Kota Ukraina; Kyiv atau Kiev.
Human Rights Watch mengatakan pada bulan Juni bahwa pasukan Rusia membunuh dan melukai banyak warga sipil dalam delapan serangan di kota itu pada awal Maret, tak lama setelah perang dimulai.
“Pasukan Rusia pada bulan Maret berulang kali menyerang daerah berpenduduk di Chernihiv dari darat dan udara dengan tampaknya mengabaikan korban jiwa warga sipil,” kata Belkis Wille, peneliti krisis dan konflik di Human Rights Watch.
"Kegagalan pasukan Ukraina di beberapa daerah untuk memindahkan warga sipil menambah jumlah korban, tetapi penyerang masih harus membedakan antara warga sipil dan kombatan."
Chernihiv tetap di bawah kendali Ukraina.
Fedorovych bukanlah warga sipil Ukraina pertama yang diakui menghancurkan peralatan militer Rusia.
Pada bulan Februari, Valentin Didkovskiy (64), seorang diri menghancurkan tangki bensin Rusia dengan peluncur granat.
Dijuluki "kakek pejuang", Didkovskiy mengatakan kepada Radio Free Europe/Radio Liberty bahwa dia berada di Bucha di wilayah Kiev Ukraina pada 27 Februari ketika dia melihat angkatan bersenjata Rusia mendekati dan memutuskan untuk mengambil tindakan.
“Saya melihat sebuah kolom besar [angkatan bersenjata Rusia] datang dari arah stasiun Bucha. Saya mengambil peluncur granat dan granat...Saya pergi ke belakang rumah. Pertama, saya melewati pengangkut personel lapis baja pertama, yang kedua, pengangkut personel lapis baja, tank—dan saya melihat truk bensin," kenang Didkovskiy dalam wawancara yang diterbitkan pada 2 Agustus.
"Itu berhenti, dan saya menembakkan peluncur granat. Ketika saya mengantamnya—semuanya terbakar," katanya.
Layanan Perbatasan Negara Ukraina pada Jumat (19/8/2022) mengumumkan bahwa para pejabat telah menghadiahkan medali untuk pria pensiunan, Valeriy Fedorovych.
Para pejabat mengatakan bahwa pada bulan Maret, ketika pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin terus-menerus membombardir Chernihiv di Ukraina, Fedorovych mengambil senapannya dan melepaskan tembakan.
"Pahlawan di antara kita," kata para pejabat, yang menambahkan bahwa setelah Fedorovych menembaki jet dengan senapannya, pesawat tempur musuh Su-34 menjadi sasaran dan dihancurkan.
"Pesawat itu jatuh, dan pahlawan kita menerima medali 'Atas bantuan dalam perlindungan perbatasan negara'," kata Layanan Perbatasan Negara Ukraina, seperti dikutip Newsweek, Sabtu (20/8/2022).
Pemerintah Ukraina telah merilis video pendek yang menunjukkan Fedorovych dengan senapan tersandang di bahunya, berjalan melalui gedung-gedung yang dihancurkan oleh invasi Rusia.
"Di lap kedua, bagaimana hasilnya? Saya 'bang' dengan tongkat [senapan] saya. Dan itu seperti 'bang'. Dan itu [jet tempur Su-34 Rusia] jatuh," kata Fedorovych dalam video tersebut.
Video itu juga menyisipkan insiden saat jet tempur Su-34 Rusia ditembak jatuh. Sorak-sorai dan tepuk tangan terdengar di latar belakang video saat pesawat jatuh dengan cepat.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memakan banyak korban di Chernihiv, yang terletak sekitar 88 mil dari Ibu Kota Ukraina; Kyiv atau Kiev.
Human Rights Watch mengatakan pada bulan Juni bahwa pasukan Rusia membunuh dan melukai banyak warga sipil dalam delapan serangan di kota itu pada awal Maret, tak lama setelah perang dimulai.
“Pasukan Rusia pada bulan Maret berulang kali menyerang daerah berpenduduk di Chernihiv dari darat dan udara dengan tampaknya mengabaikan korban jiwa warga sipil,” kata Belkis Wille, peneliti krisis dan konflik di Human Rights Watch.
"Kegagalan pasukan Ukraina di beberapa daerah untuk memindahkan warga sipil menambah jumlah korban, tetapi penyerang masih harus membedakan antara warga sipil dan kombatan."
Chernihiv tetap di bawah kendali Ukraina.
Fedorovych bukanlah warga sipil Ukraina pertama yang diakui menghancurkan peralatan militer Rusia.
Pada bulan Februari, Valentin Didkovskiy (64), seorang diri menghancurkan tangki bensin Rusia dengan peluncur granat.
Dijuluki "kakek pejuang", Didkovskiy mengatakan kepada Radio Free Europe/Radio Liberty bahwa dia berada di Bucha di wilayah Kiev Ukraina pada 27 Februari ketika dia melihat angkatan bersenjata Rusia mendekati dan memutuskan untuk mengambil tindakan.
“Saya melihat sebuah kolom besar [angkatan bersenjata Rusia] datang dari arah stasiun Bucha. Saya mengambil peluncur granat dan granat...Saya pergi ke belakang rumah. Pertama, saya melewati pengangkut personel lapis baja pertama, yang kedua, pengangkut personel lapis baja, tank—dan saya melihat truk bensin," kenang Didkovskiy dalam wawancara yang diterbitkan pada 2 Agustus.
"Itu berhenti, dan saya menembakkan peluncur granat. Ketika saya mengantamnya—semuanya terbakar," katanya.
(min)