AS: Iran Latih Pejabat Rusia Gunakan Drone
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Para pejabat Rusia berlatih di Iran dalam beberapa pekan terakhir sebagai bagian dari kesepakatan tentang transfer pesawat tak berawak atau drone antara kedua negara. Hal itu diungkapkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan kepada wartawan selama briefing telepon pada hari Kamis bahwa pejabat Rusia telah melakukan pelatihan drone di Iran dalam beberapa minggu terakhir.
"Amerika Serikat akan dengan kuat menegakkan sanksinya terhadap perdagangan senjata Rusia dan Iran," kata Patel.
"Pengalihan drone antara kedua negara berpotensi dikenai sanksi di bawah banyak otoritas," imbuhnya.
“Kami tetap sangat prihatin dengan penggunaan dan proliferasi UAV Iran. Mereka telah digunakan untuk menyerang pasukan AS, mitra kami di kawasan, dan entitas pelayaran internasional,” pungkas Patel seperti dikutip dari US News, Jumat (12/8/2022).
Para pejabat AS mengatakan bulan lalu bahwa Washington memiliki informasi bahwa Iran sedang bersiap untuk memberi Rusia hingga beberapa ratus drone, termasuk beberapa yang mampu membawa senjata. AS juga menyebut para pejabat Rusia telah mengunjungi Iran untuk melihat kendaraan udara tak berawak (UAV) yang mampu menyerang.
Klaim itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran, yang telah memasok drone ke sekutunya di Timur Tengah, kini memberikan dukungan kepada Rusia untuk perangnya di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Iran pada saat itu membantah klaim tersebut, termasuk dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Ukraina.
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan kepada wartawan selama briefing telepon pada hari Kamis bahwa pejabat Rusia telah melakukan pelatihan drone di Iran dalam beberapa minggu terakhir.
"Amerika Serikat akan dengan kuat menegakkan sanksinya terhadap perdagangan senjata Rusia dan Iran," kata Patel.
"Pengalihan drone antara kedua negara berpotensi dikenai sanksi di bawah banyak otoritas," imbuhnya.
“Kami tetap sangat prihatin dengan penggunaan dan proliferasi UAV Iran. Mereka telah digunakan untuk menyerang pasukan AS, mitra kami di kawasan, dan entitas pelayaran internasional,” pungkas Patel seperti dikutip dari US News, Jumat (12/8/2022).
Para pejabat AS mengatakan bulan lalu bahwa Washington memiliki informasi bahwa Iran sedang bersiap untuk memberi Rusia hingga beberapa ratus drone, termasuk beberapa yang mampu membawa senjata. AS juga menyebut para pejabat Rusia telah mengunjungi Iran untuk melihat kendaraan udara tak berawak (UAV) yang mampu menyerang.
Klaim itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran, yang telah memasok drone ke sekutunya di Timur Tengah, kini memberikan dukungan kepada Rusia untuk perangnya di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Iran pada saat itu membantah klaim tersebut, termasuk dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Ukraina.
(ian)