Netanyahu: Israel Bunuh 5 Anak Palestina Itu Bohong, Roket Jihad Islam Pembunuhnya

Senin, 08 Agustus 2022 - 08:58 WIB
loading...
Netanyahu: Israel Bunuh 5 Anak Palestina Itu Bohong, Roket Jihad Islam Pembunuhnya
Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak klaim serangan Israel membunuh 5 anak Palestina di Gaza. Menurutnya, mereka terbunuh oleh roket Jihad Islam Palestina. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan klaim Palestina bahwa serangan militer Zionis ke Gaza membunuh 5 anak itu bohong. Menurutnya, mereka terbunuh oleh roket Jihad Islam Palestina (PIJ) yang gagal menyeberang.

Netanyahu menyebut klaim semacam itu adalah "mesin propaganda Palestina" yang telah tertangkap basah.

Berbicara di "Fox News Live" pada hari Minggu, mantan perdana menteri berpendapat bahwa Israel harus menusuk kebohongan yang datang dari Palestina.

"Mereka mengatakan bahwa kami di Israel membunuh lima anak. Mereka tidak mengatakan yang sebenarnya dan ini terekam dalam sebuah video," bantah Netanyahu.



"Kelima anak itu terbunuh ketika roket Jihad Islam yang ditujukan ke Israel salah tembak [dan] jatuh ke anak-anak ini, jadi mereka benar-benar membunuh anak-anak mereka sendiri dalam proses mencoba membunuh kami."

Netanyahu membuat komentar ketika ketegangan antara Israel dan Gaza meningkat sejak Jumat pekan lalu ketika militer Israel mengumumkan operasi resmi setelah serangan terkoordinasi menewaskan komandan tinggi Jihad Islam Palestina Tayseer al-Jabari.

Menurut IDF, Jabari bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap warga sipil Israel. Seorang komandan senior kedua, Khaled Mansour, tewas pada hari Sabtu.

Ketegangan pertama mulai meningkat setelah pasukan keamanan Israel menangkap pemimpin kelompok Jihad Islam Palestina, Bassem Saadi.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Fox News Digital pada hari Jumat, Gilad Erdan, duta besar Israel untuk PBB, mencatat bahwa misi itu dilakukan pada hari Jumat karena upaya serangan terhadap warga sipil Israel oleh Jihad Islam Palestina.

"Israel dipaksa untuk memulai operasi militer dengan serangan bedah untuk menggagalkan serangan roket mereka dari Gaza," kata diplomat Israel tersebut.

“Jihad Islam Palestina adalah proksi teror radikal dari rezim Ayatollah di Iran dan tujuan yang dinyatakan dengan jelas adalah penghancuran negara Israel,” lanjut Erdan.

Erdan meminta komunitas internasional dan PBB untuk berhenti membuat perbandingan amoral palsu antara demokrasi yang taat hukum dan organisasi teror radikal dan untuk mendukung hak Israel untuk membela warganya.

Militan Jihad Islam telah menembakkan ratusan roket ke Israel sejak Jumat, dengan beberapa menargetkan Yerusalem.

Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa dia yakin konflik saat ini bukan hanya pertempuran fisik, tetapi juga pertempuran moral dan politik serta pertempuran hubungan masyarakat (humas).

Dia kemudian menunjuk pada apa yang dia sebut perbedaan antara Israel dan gerakan Jihad Islam Palestina. "Mereka menembaki warga sipil sambil bersembunyi di belakang warga sipil, sementara Israel mencoba menargetkan teroris sambil menghindari sebanyak mungkin korban sipil," katanya.

"Itulah perbedaan antara masyarakat bebas, demokrasi, dan para pembunuh teroris yang mengikuti ideologi radikal ini," lanjut Netanyahu, yang dilansir Senin (8/8/2022).

Konflik tiga hari tersebut berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata antara kedua pihak. Selama konflik tersebut, 41 tewas di pihak Palestina. Sedangkan di pihak Israel tanpa korban jiwa.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1540 seconds (0.1#10.140)