Protes Anti Amerika Meletus di 7 Provinsi Afghanistan
loading...
A
A
A
KABUL - Ratusan warga Afghanistan membawa spanduk anti- Amerika pada Jumat (5/8/2022) untuk memprotes serangan pesawat tak berawak AS yang menurut Washington menewaskan pemimpin Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahiri bulan ini.
Protes diluncurkan sehari setelah Taliban mengatakan pemerintah mereka tidak memiliki informasi tentang Zawahiri "masuk dan tinggal" di ibu kota Kabul dan memperingatkan AS untuk tidak pernah mengulangi serangan di tanah Afghanistan.
Foto-foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa di setidaknya tujuh provinsi Afghanistan membawa spanduk bertuliskan "Ganyang AS," "Joe Biden, berhenti berbohong" dan "Amerika pembohong."
Zawahiri, pemimpin tertinggi kelompok militan garis keras, tewas dengan rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak saat dia berdiri di balkon tempat persembunyiannya di Kabul pada akhir pekan lalu, kata pejabat AS. Ini merupakan pukulan terbesar bagi para militan sejak meninggalnya Osama bin Laden lebih dari satu dekade lalu.
Kematian Zawahiri di Kabul menimbulkan pertanyaan tentang apakah ia menerima perlindungan dari Taliban, yang telah meyakinkan AS sebagai bagian dari perjanjian 2020 tentang penarikan pasukan pimpinan AS bahwa mereka tidak akan menampung kelompok-kelompok militan lainnya.
Taliban memperingatkan Washington bahwa "jika insiden seperti itu terulang lagi dan jika wilayah Afghanistan dilanggar, maka tanggung jawab atas konsekuensi apa pun akan ada di Amerika Serikat."
Taliban memperoleh kendali penuh atas Afghanistan pada 15 Agustus tahun lalu setelah pasukan asing pimpinan AS menarik diri dan para pemimpin tinggi Afghanistan, termasuk presiden negara itu melarikan diri, menandai berakhirnya perang selama dua dekade.
Lihat Juga: Profil Hamzah Bin Laden, Anak ke 15 dari 56 Anak Osama bin Laden yang Melanjutkan Kepemimpinan Al Qaeda
Protes diluncurkan sehari setelah Taliban mengatakan pemerintah mereka tidak memiliki informasi tentang Zawahiri "masuk dan tinggal" di ibu kota Kabul dan memperingatkan AS untuk tidak pernah mengulangi serangan di tanah Afghanistan.
Foto-foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa di setidaknya tujuh provinsi Afghanistan membawa spanduk bertuliskan "Ganyang AS," "Joe Biden, berhenti berbohong" dan "Amerika pembohong."
Zawahiri, pemimpin tertinggi kelompok militan garis keras, tewas dengan rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak saat dia berdiri di balkon tempat persembunyiannya di Kabul pada akhir pekan lalu, kata pejabat AS. Ini merupakan pukulan terbesar bagi para militan sejak meninggalnya Osama bin Laden lebih dari satu dekade lalu.
Kematian Zawahiri di Kabul menimbulkan pertanyaan tentang apakah ia menerima perlindungan dari Taliban, yang telah meyakinkan AS sebagai bagian dari perjanjian 2020 tentang penarikan pasukan pimpinan AS bahwa mereka tidak akan menampung kelompok-kelompok militan lainnya.
Taliban memperingatkan Washington bahwa "jika insiden seperti itu terulang lagi dan jika wilayah Afghanistan dilanggar, maka tanggung jawab atas konsekuensi apa pun akan ada di Amerika Serikat."
Taliban memperoleh kendali penuh atas Afghanistan pada 15 Agustus tahun lalu setelah pasukan asing pimpinan AS menarik diri dan para pemimpin tinggi Afghanistan, termasuk presiden negara itu melarikan diri, menandai berakhirnya perang selama dua dekade.
Lihat Juga: Profil Hamzah Bin Laden, Anak ke 15 dari 56 Anak Osama bin Laden yang Melanjutkan Kepemimpinan Al Qaeda
(esn)