China Dituduh Gunakan Huawei untuk Ganggu Persenjataan Nuklir AS
loading...
A
A
A
FBI percaya bahwa peralatan Huawei ini mampu mengumpulkan dan mengganggu komunikasi Pentagon. Hal itu disampaikan sumber anonim Amerika kepada CNN.
Menurut sumber tersebut, Komando Strategis AS, komando yang bertanggung jawab atas pencegahan nuklir AS dan pasukan serangan global, kemungkinan telah diganggu komunikasinya.
Tidak jelas apakah ada data yang benar-benar diintersepsi oleh menara Huawei, apalagi jika ada yang dikirim kembali ke Beijing.
Pemerintah China terus-menerus membantah menggunakan perusahaan teknologi negara itu untuk memata-matai Barat, dan Huawei mengatakan kepada CNN bahwa semua produknya yang diimpor ke AS memenuhi spesifikasi FCC dan tidak dapat mengakses spektrum komunikasi apa pun yang dikendalikan oleh Pentagon.
"Selama lebih dari 30 tahun, Huawei telah mempertahankan rekam jejak yang terbukti dalam keamanan siber dan kami tidak pernah terlibat dalam insiden keamanan siber yang berbahaya," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Tuduhan itu muncul pada saat meningkatnya persaingan antara AS dan China, di mana Biden secara terbuka membahas potensi konflik militer antara kedua negara adidaya.
Direktur FBI Christopher Wray juga memperingatkan para pemimpin bisnis Barat bahwa Beijing terlibat dalam spionase dan pencurian data yang "menyeluruh".
Menurut sumber tersebut, Komando Strategis AS, komando yang bertanggung jawab atas pencegahan nuklir AS dan pasukan serangan global, kemungkinan telah diganggu komunikasinya.
Tidak jelas apakah ada data yang benar-benar diintersepsi oleh menara Huawei, apalagi jika ada yang dikirim kembali ke Beijing.
Pemerintah China terus-menerus membantah menggunakan perusahaan teknologi negara itu untuk memata-matai Barat, dan Huawei mengatakan kepada CNN bahwa semua produknya yang diimpor ke AS memenuhi spesifikasi FCC dan tidak dapat mengakses spektrum komunikasi apa pun yang dikendalikan oleh Pentagon.
"Selama lebih dari 30 tahun, Huawei telah mempertahankan rekam jejak yang terbukti dalam keamanan siber dan kami tidak pernah terlibat dalam insiden keamanan siber yang berbahaya," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Tuduhan itu muncul pada saat meningkatnya persaingan antara AS dan China, di mana Biden secara terbuka membahas potensi konflik militer antara kedua negara adidaya.
Direktur FBI Christopher Wray juga memperingatkan para pemimpin bisnis Barat bahwa Beijing terlibat dalam spionase dan pencurian data yang "menyeluruh".
(min)