Putin Terbang ke Teheran untuk Bertemu Presiden Iran dan Erdogan

Selasa, 19 Juli 2022 - 14:01 WIB
loading...
Putin Terbang ke Teheran...
(Foto kiri ke kanan) Presiden Iran Ebrahim Raisi, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan tiba di Teheran pada Selasa (19/7/2022) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Ini akan menjadi perjalanan luar negeri keduanya sejak peluncuran operasi militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari.

Pada akhir Juni, Putin mengunjungi Turkmenistan dan Tajikistan untuk bertemu para pemimpin negara dan menghadiri KTT Kaspia Keenam, di mana Iran juga ambil bagian.



Negosiasi trilateral di ibukota Iran akan diadakan sebagai bagian dari apa yang disebut Proses Perdamaian Astana, yang diluncurkan Moskow, Teheran dan Ankara pada 2017 dengan tujuan mencapai penyelesaian damai untuk konflik di Suriah.

Menurut Kremlin, ketiga kepala negara akan membahas langkah-langkah untuk sepenuhnya memberantas sarang terorisme internasional di Suriah, fasilitasi proses perdamaian antar-Suriah dan solusi masalah kemanusiaan, termasuk rekonstruksi pasca-konflik.

“Putin, Raisi dan Erdogan akan mengeluarkan pernyataan bersama setelah negosiasi,” papar ajudan Presiden Rusia Yury Ushakov pada Senin. Dia menambahkan rancangannya telah disiapkan.



Pembicaraan bilateral antara para pemimpin juga akan berlangsung, sementara Putin juga diperkirakan bertemu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Selama pertemuan itu, presiden Rusia dan lawan bicaranya akan membahas situasi di sekitar pembicaraan yang macet tentang pemulihan kesepakatan nuklir Iran.

“Perdagangan juga akan menjadi agenda, dengan Moskow dan Teheran mempersiapkan kesepakatan kerja sama besar yang baru,” papar Ushakov.

“Iran adalah mitra penting Rusia. Hubungan kami bersahabat, memiliki sejarah berabad-abad, dan berkembang sangat efektif di banyak bidang. Kedua belah pihak memiliki rencana membawa kerja sama bilateral ke tingkat yang baru, tingkat kemitraan strategis,” ujar dia.

Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov, yang sebelumnya memberikan wawancara kepada media Iran, mengatakan perdagangan antara Rusia dan Iran telah melampaui USD4 miliar pada 2021, dan tumbuh sebesar 31% dalam empat bulan pertama tahun ini.

Dengan Rusia dan Iran menjadi salah satu negara yang paling terkena sanksi di dunia, Peskov menyatakan keyakinannya bahwa kedua negara akan mampu membangun hubungan yang akan memungkinkan mereka meminimalkan dampak pembatasan internasional terhadap ekonomi mereka.

Ketika datang ke Ukraina, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menjelaskan Teheran tidak akan memberikan bantuan kepada salah satu pihak yang berkonflik karena percaya konflik itu “harus dihentikan.”

Dengan mengatakan demikian, dia membantah klaim Amerika Serikat (AS) bahwa negaranya berencana menyediakan Rusia dengan ratusan drone, termasuk drone tempur.

Pada saat yang sama, Raisi telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa Teheran siap berkontribusi pada resolusi diplomatik konflik Ukraina.

Pertemuan bilateral Putin dengan Erdogan diperkirakan menyentuh masalah ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam, menurut Ushakov.

Turki, yang menyatakan dirinya sebagai negara netral dalam hal situasi di Ukraina, telah terlibat dalam berbagai inisiatif penyelesaian masalah.

Baru-baru ini Turki menjadi tuan rumah konsultasi multilateral tentang masalah gandum, dengan partisipasi Rusia, Ukraina dan PBB.

Ketahanan pangan juga menjadi salah satu topik utama percakapan telepon antara Putin dan Erdogan pekan lalu.

Pemimpin Turki mengatakan pada saat itu, “Sudah waktunya bagi PBB untuk mengambil tindakan untuk rencana mengenai pembentukan koridor aman melalui Laut Hitam.”

Pada Maret, Istanbul menjadi tuan rumah putaran penting negosiasi damai antara Kiev dan Moskow.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)