Ukraina Ogah Konfliknya Dibandingkan dengan Perang Korea
loading...

Tentara Korea Utara mengikuti latihan militer pada 2013. Foto/REUTERS
A
A
A
KIEV - Ajudan Presiden Ukraina Mikhail Podolyak menyatakan konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina tidak boleh dibandingkan dengan Perang Korea 1950-1953.
Pernyataan pada Senin (18/7/2022) itu sebagai tanggapan atas penilaian yang dibuat mantan Panglima Aliansi Tertinggi NATO di Eropa, James Stavridis.
Pensiunan laksamana Amerika Serikat (AS) itu percaya kedua belah pihak tidak akan memiliki pilihan lain selain membiarkan konflik "membeku" antara empat dan enam bulan.
Baca juga: Fasilitas Legiun Asing Ukraina Disambar Rudal Rusia, 250 Tentara Bayaran Tewas
“Ukraina bukan Korea (Selatan) dan Rusia bukan DRPK,” ujar Podolyak dalam posting Twitter sebagai tanggapan atas penilaian Stavridis, yang dibuat selama wawancara untuk radio WABC yang berbasis di New York selama akhir pekan.
“Konteks dan skala konflik kali ini berbeda,” papar ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky itu.
Dia menambahkan satu-satunya cara untuk mengakhiri "perang" yang sedang berlangsung adalah dengan "mengalahkan" Rusia dan mengizinkan Ukraina "membebaskan wilayah."
“Setiap konflik beku berarti permusuhan akan kembali dalam beberapa tahun dan konflik baru akan lebih berdarah,” ungkap Podolyak memperingatkan.
Baca juga: Ukraina Sebut Syarat Negosiasi Damai, Salah Satunya Rusia Kalah Perang
Kata-katanya muncul setelah Stavridis mengatakan kepada pembawa acara radio John Catsimatidis bahwa dia melihat "yang ini menuju ke akhir Perang Korea."
Pernyataan pada Senin (18/7/2022) itu sebagai tanggapan atas penilaian yang dibuat mantan Panglima Aliansi Tertinggi NATO di Eropa, James Stavridis.
Pensiunan laksamana Amerika Serikat (AS) itu percaya kedua belah pihak tidak akan memiliki pilihan lain selain membiarkan konflik "membeku" antara empat dan enam bulan.
Baca juga: Fasilitas Legiun Asing Ukraina Disambar Rudal Rusia, 250 Tentara Bayaran Tewas
“Ukraina bukan Korea (Selatan) dan Rusia bukan DRPK,” ujar Podolyak dalam posting Twitter sebagai tanggapan atas penilaian Stavridis, yang dibuat selama wawancara untuk radio WABC yang berbasis di New York selama akhir pekan.
“Konteks dan skala konflik kali ini berbeda,” papar ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky itu.
Dia menambahkan satu-satunya cara untuk mengakhiri "perang" yang sedang berlangsung adalah dengan "mengalahkan" Rusia dan mengizinkan Ukraina "membebaskan wilayah."
“Setiap konflik beku berarti permusuhan akan kembali dalam beberapa tahun dan konflik baru akan lebih berdarah,” ungkap Podolyak memperingatkan.
Baca juga: Ukraina Sebut Syarat Negosiasi Damai, Salah Satunya Rusia Kalah Perang
Kata-katanya muncul setelah Stavridis mengatakan kepada pembawa acara radio John Catsimatidis bahwa dia melihat "yang ini menuju ke akhir Perang Korea."
Lihat Juga :