Senator Rusia Ungkap Alasan Nasib Kim Jong-un Jadi Perhatian Global

Minggu, 26 April 2020 - 17:51 WIB
loading...
Senator Rusia Ungkap...
Senator Rusia dan mantan ketua Komite Negara Duma untuk Urusan Internasional, Alexey Pushkov mengungkap alasan mengapa kesehatan dan nasib Kim Jong-un menjadi perhatian dunia internasional. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Senator Rusia dan mantan ketua Komite Negara Duma untuk Urusan Internasional, Alexey Pushkov mengungkap alasan mengapa kesehatan dan nasib Kim Jong-un menjadi perhatian dunia internasional. Dia menyebut, Amerika Serikat (AS) dan banyak negara melihat Jong-un sebagai sosok yang bisa menjaga stabilitas Korea Utara (Korut) dan juga mungkin dapat mebawa perdamaian di Semenanjung Korea.

"Ada begitu banyak desas-desus tentang kondisi Kim Jong-un, bukan hanya karena kurangnya informasi. Di AS dan negara-negara tetangga di Korut, mereka melihatnya sebagai semacam jaminan stabilitas di Korea Utara dan beberapa kemungkinan tindakannya," ucap Pushkov.

"Kim Jong-un adalah mitra negosiasi Donald Trump. Oleh karena itu ada banyak perhatian," sambungnya dalam sebuah pernyataan di akun Twitterya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (26/4/2020).

Sebelumya diwartakan, China dan AS berlomba mencari tahu kebenaran kabar kematian Jong-un. AS diketahui memantau dengan cermat situasi di Korut ketika China dikabarkan mengirim tim medis.

China, salah satu dari sedikit sekutu Korut secara global, mengirim tim medis spesialis untuk membantu perawatan pemimpin Korut itu pada hari Kamis kemarin. Delegasi itu diperkirakan dipimpin oleh seorang anggota senior dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China, sebuah agen yang bertugas melakukan hubungan dengan dan mempengaruhi negara dan kelompok di luar China.

Rumor meninggalnya Kim Jong-un berhembus setelah wartawan China Shijian Xingzou mengatakan "sumber yang sangat kuat" memberitahunya bahwa pemimpin Korut itu telah meninggal. Ia memiliki 15 juta pengikut di situs media sosial China Weibo, dan ia juga keponakan salah satu menteri luar negeri negara itu.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1139 seconds (0.1#10.140)