AS: Rusia Coba Hentikan Pasokan Senjata Barat ke Ukraina, Tak Ada Bukti Berhasil
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Rusia telah mencoba untuk menghentikan pasokan bantuan senjata Barat ke Ukraina , tetapi tidak ada bukti keberhasilan sejauh ini. Demikian disampaikan seorang pejabat senior Pentagon.
“Itu tidak mungkin berubah,” kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim. Ini berbeda dengan klaim militer Rusia sebelumnya bahwa pasukannya berhasil menyerang gudang senjata Ukraina tempat senjata-senjata Barat disimpan.
Pejabat itu menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang memperkuat pasukan Ukraina untuk memungkinkan mereka terus mempertahankan Kiev.
Dalam salah satu langkah baru-baru ini untuk memasok bantuan militer AS ke Ukraina, Presiden Joe Biden mengatakan paket itu akan membantu Ukraina mempertahankan diri di Donbas.
Tetapi pada hari Jumat, pejabat senior pertahanan AS mengatakan Washington akan membantu Ukraina mempertahankan wilayah kedaulatannya, bukan hanya Donbas.
Adapun penilaian bahwa Ukraina telah menderita kekalahan besar di beberapa bagian negara itu, pejabat itu mengatakan pasukan Ukraina menempatkan diri mereka dalam posisi yang lebih baik untuk mempertahankan diri.
High Mobility Artillery Rocket systems (HIMARS), Multiple Launch Rocket Systems (MLRS), dan Howitzer yang telah ditransfer AS dan sekutu NATO lainnya akan membantu Ukraina dalam beberapa hari dan minggu mendatang dalam melawan invasi Rusia.
Biden mengumumkan paket senjata lain pada hari Kamis, termasuk lebih banyak HIMARS dan puluhan ribu butir amunisi. Kapal patroli juga akan diberikan kepada Ukraina, yang menurut Gedung Putih akan membantu Kiev mempertahankan garis pantainya.
Washington berkomitmen untuk terus memastikan bahwa Ukraina dilatih tentang penggunaan HIMARS dan senjata lainnya yang dipasok Barat.
“Rusia hanya mencari wilayah inci demi inci,” kata pejabat Pentagon tersebut.
"Namun demikian, mereka telah menderita korban berat," ujarnya, seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (25/6/2022). "Mereka [Rusia] menunjukkan tanda-tanda keausan, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk bergerak maju dengan cepat.”
“Mereka beroperasi dalam beberapa kendala yang cukup signifikan,” kata pejabat itu.
“Itu tidak mungkin berubah,” kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim. Ini berbeda dengan klaim militer Rusia sebelumnya bahwa pasukannya berhasil menyerang gudang senjata Ukraina tempat senjata-senjata Barat disimpan.
Pejabat itu menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang memperkuat pasukan Ukraina untuk memungkinkan mereka terus mempertahankan Kiev.
Dalam salah satu langkah baru-baru ini untuk memasok bantuan militer AS ke Ukraina, Presiden Joe Biden mengatakan paket itu akan membantu Ukraina mempertahankan diri di Donbas.
Tetapi pada hari Jumat, pejabat senior pertahanan AS mengatakan Washington akan membantu Ukraina mempertahankan wilayah kedaulatannya, bukan hanya Donbas.
Adapun penilaian bahwa Ukraina telah menderita kekalahan besar di beberapa bagian negara itu, pejabat itu mengatakan pasukan Ukraina menempatkan diri mereka dalam posisi yang lebih baik untuk mempertahankan diri.
High Mobility Artillery Rocket systems (HIMARS), Multiple Launch Rocket Systems (MLRS), dan Howitzer yang telah ditransfer AS dan sekutu NATO lainnya akan membantu Ukraina dalam beberapa hari dan minggu mendatang dalam melawan invasi Rusia.
Biden mengumumkan paket senjata lain pada hari Kamis, termasuk lebih banyak HIMARS dan puluhan ribu butir amunisi. Kapal patroli juga akan diberikan kepada Ukraina, yang menurut Gedung Putih akan membantu Kiev mempertahankan garis pantainya.
Washington berkomitmen untuk terus memastikan bahwa Ukraina dilatih tentang penggunaan HIMARS dan senjata lainnya yang dipasok Barat.
“Rusia hanya mencari wilayah inci demi inci,” kata pejabat Pentagon tersebut.
"Namun demikian, mereka telah menderita korban berat," ujarnya, seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (25/6/2022). "Mereka [Rusia] menunjukkan tanda-tanda keausan, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk bergerak maju dengan cepat.”
“Mereka beroperasi dalam beberapa kendala yang cukup signifikan,” kata pejabat itu.
(min)